Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Perempuan dalam Transisi Energi Lokal yang Berkeadilan

16 Juni 2024   21:18 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:27 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encrypted-tbn0.gstatic.com

Transisi energi dari sumber fosil ke energi terbarukan merupakan sebuah keniscayaan di tengah ancaman perubahan iklim. Namun, proses transisi ini harus mempertimbangkan aspek keadilan, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan. 

Perempuan memiliki peran krusial dalam menjembatani tradisi dan teknologi dalam upaya transisi energi lokal yang berkeadilan. Oxfam, sebagai organisasi internasional yang fokus pada isu keadilan sosial, juga mendukung pentingnya transisi energi adil dan melibatkan peran perempuan.

Ada beberapa peran perempuan dalam transisi energi adil. Pertama adalah peran domestik. Perempuan, khususnya di negara berkembang, seringkali menjadi pengelola utama energi dalam rumah tangga. 

Mereka bertanggung jawab atas penggunaan energi untuk memasak, penerangan, dan aktivitas domestik lainnya. Kedekatan perempuan dengan energi ini merupakan potensi besar dalam mengupayakan transisi energi yang adil dan inklusif.

Peran kedua adalah partisipasi pada inisiatif atau proyek komunitas. Proyek-proyek energi terbarukan yang melibatkan perempuan terbukti lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. 

Proyek Pro-Women for Renewable Energy yang digagas oleh Rumah Energi berupaya memberdayakan perempuan dalam transisi energi melalui pelatihan, pendampingan, dan advokasi kebijakan. 

Menjembatani Tradisi dan Teknologi

Dalam proses transisi energi, isu kearifan lokal dan tradisi masyarakat sangat penting untuk dipertimbangkan. Perempuan, sebagai penjaga tradisi, dapat berperan dalam mengintegrasikan teknologi energi terbarukan dengan nilai-nilai lokal. 

Misalnya, penggunaan kompor biomassa yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat menjadi jembatan antara tradisi memasak dengan kayu bakar dan teknologi modern.

Selain itu, pengetahuan tradisional perempuan terkait tumbuhan dan ekosistem lokal dapat berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan berbasis biomassa. Kolaborasi antara pengetahuan tradisional dan ilmu pengetahuan modern dapat menghasilkan solusi energi yang lebih kontekstual dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun