Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Diplomasi Publik Indonesia Membangun Norma Perdamaian di Laut China Selatan

26 Mei 2024   21:57 Diperbarui: 28 Mei 2024   17:25 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Kritik selanjutnya terkait dengan tendensi bahwa norma-norma damai dan penyelesaian sengketa secara damai yang dipromosikan Indonesia justru telah dimanfaatkan oleh aktor-aktor yang ingin mempertahankan status quo untuk menguntungkan mereka (Parameswaran, 2019).

3. Meskipun Indonesia kerap mempromosikan identitas ASEAN sebagai kawasan damai, beberapa pengamat menilai hal tersebut masih sebatas retorika. Promosi itu kurang diikuti dengan implementasi dan tindakan nyata untuk menjamin perdamaian dan stabilitas kawasan.

4. Kritik selanjutnya berkisar pada keterbatasan sumber daya dan kapasitas, terutama dalam hal anggaran, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang mmemadaidalam diplomasi publik Indonesia. Akibatnya, efektivitas promosi identitas ASEAN sebagai kawasan damai menjadi terhambat.

5. Kritik juga mengarah pada kenyataan mengenai kurangnya koordinasi dan kohesi internal di antara negara-negara anggota ASEAN. Situasi ini telah menghambat upaya Indonesia dalam membangun identitas bersama sebagai kawasan yang aman dan stabil.

Meskipun demikian, pendekatan konstruktivisme yang dianut Indonesia tetap masih dianggap penting. Pendukung konstruktivisme berpendapat bahwa upaya diplomasi publik Indonesia telah berhasil membangun norma-norma dan identitas bersama yang mendorong sentralitas ASEAN dan perdamaian di Laut China Selatan. 

Indonesia dipandang telah mampu mempromosikan ASEAN sebagai organisasi regional yang penting dan efektif dalam mengelola sengketa di kawasan ini.

Upaya Indonesia untuk mewujudkan sea of peace atau laut perdamaian di Laut China Selatan juga memiliki keterkaitan dengan penguatan kedaulatan wilayah Indonesia, termasuk di perairan Laut Natuna Utara.

Indonesia mengupayakan agar pengelolaan sengketa Laut China Selatan dilakukan secara damai berdasarkan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982. 

Pada gilirannya, langkah ini memperkuat posisi hukum Indonesia dalam menegakkan kedaulatan di wilayah perairan Natuna. Meskipun fokus utama adalah menciptakan stabilitas dan perdamaian di Laut China Selatan, upaya diplomasi publik Indonesia untuk mewujudkan sea of peace juga memiliki implikasi penting dalam memperkuat kedaulatan wilayah Indonesia, termasuk di perairan Natuna Utara yang strategis dan kaya sumber daya.

Dengan pendekatan diplomasi publik, Indonesia tetap berperan penting dalam menciptakan perubahan positif di kawasan Laut China Selatan. Promosi nilai-nilai perdamaian dan kerja sama dapat meningkatkan posisi Indonesia berharap dalam penyelesaian damai sengketa dan mengubah Laut China Selatan menjadi sea of peace.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun