Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Diplomasi Maritim Indonesia untuk Penguatan Kedaulatan Wilayah di Laut China Selatan

21 Mei 2024   23:48 Diperbarui: 28 Mei 2024   17:31 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Induk USS Carl Vinson di perairan Hawaii. Angkatan Laut Amerika Serikat hari Selasa (25/1/2022) mengatakan mereka sedang berupaya mengevakuasi pesawat tempur F-35C yang jatuh ke Laut China Selatan setelah kecelakaan pendaratan minggu ini (Sumber: Straits Times)

Melalui konsep ini, Indonesia mendorong semua negara di kawasan untuk menghormati prinsip-prinsip hukum internasional, seperti UNCLOS 1982. Beberapa ketentuan di dalamnya meliputi: menyelesaikan sengketa secara damai, menahan diri dari tindakan provokatif, dan memperkuat kerja sama di bidang keamanan maritim.

Upaya diplomasi maritim Indonesia lainnya bisa ditemukan pada konsistensinya mendorong implementasi Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) dan percepatan perundingan Code of Conduct in the South China Sea (COC) dalam kerangka ASEAN. 

DOC merupakan kesepakatan antara ASEAN dan Tiongkok yang berisi komitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, sementara COC diharapkan dapat menjadi panduan perilaku (code of conduct) yang mengikat secara hukum bagi semua pihak dalam mengelola sengketa. 

Sebagai koordinator dialog ASEAN-Tiongkok, Indonesia terus mendorong kemajuan perundingan COC agar dapat segera diselesaikan. Berbagai pertemuan di tingkat ASEAN, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), dengan negara mitra sejak 2011 tampaknya belum membuahkan hasil positif.

Selain itu, Indonesia juga aktif menginisiasi berbagai dialog dan pertemuan informal antar negara yang berkepentingan di Laut China Selatan. Pada tahun 2017, Indonesia menjadi tuan rumah "High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation" di Jakarta

Dialog itu mempertemukan perwakilan negara-negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Australia, India, dan Amerika Serikat. Dialog itu bertujuan untuk mendiskusikan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, termasuk isu Laut China Selatan. 

Dialog informal semacam ini penting untuk membangun rasa saling percaya (confidence building) dan mencari titik temu di antara negara-negara yang bersengketa.

Kerja Sama

Tidak hanya berfokus pada penyelesaian sengketa, diplomasi maritim Indonesia juga diarahkan untuk mempromosikan kerja sama praktis di LCS. Kerja sama tidak hanya melibatkan pihak pemerintah, tetapi juga unsur-unsur masyarakat. 

Indonesia juga mengupayakan negara-negara di kawasan untuk mengembangkan kerja sama di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, perlindungan lingkungan laut, riset kelautan, penanganan bencana, pencarian dan pertolongan (search and rescue), serta penanggulangan kejahatan lintas negara seperti perompakan, penyelundupan, dan illegal fishing. 

Melalui kerja sama praktis tersebut, Indonesia berharap dapat membangun keyakinan strategis (strategic trust) dan norma berperilaku (norms of behavior) yang positif di antara negara-negara yang bersengketa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun