Dengan menggunakan teori wacana Laclau, "Indo-Pasifik" bukanlah konsep yang stabil, melainkan konstruksi diskursif yang terus diperebutkan melalui praktik artikulasi. Kontestasi antara narasi-narasi besar, seperti FOIP dan BRI, mencerminkan upaya AS dan Tiongkok untuk membangun blok hegemonik.
Namun, kontestasi ini juga membuka ruang bagi munculnya posisi-posisi subjek alternatif seperti ASEAN yang dapat mengartikulasikan visi Indo-Pasifik yang lebih inklusif. Dengan memanfaatkan penanda-penanda kosong seperti "kerjasama", aktor-aktor kawasan dapat membangun konsensus dan membuka jalan bagi tindakan politik bersama guna meredakan ketegangan dan memajukan kepentingan bersama.
Pada akhirnya, arah kawasan akan ditentukan oleh pergulatan diskursif yang terus berlangsung ini. Pergulatan itu bersifat dinamis dan amat tergantung wacana-wacana yang dibawa oleh tiap-tiap aktor.
Wacana mana yang hegemonik, baik yang bersifat kooperatif atau konfliktual, akan menentukan stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Wacana yang dominan bakal menentukan realitas yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI