Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi dan Mudik di Kampung

11 April 2024   22:13 Diperbarui: 11 April 2024   22:25 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik ber-Lebaran, rindu seolah terobati,

Duduk di halaman belakang, sambil menyeruput kopi.

Berlindung rindangnya pepohonan, suara ayam bersahutan,

Dedaunan masih bertitik gerimis, kopi menambah kehangatan.

Namun masa kini berbeda, kampung berubah rupa,

Halaman itu lenyap sudah, menjadi jalur cepat berlalu lalang

Kendaraan melaju, di atas tanah bersejarah,

Halaman itu menjadi jalan tol, kopi pun ikut terganti?

Baca juga: Kopi di Ujung Tahun

Satu yang pasti,

Kampung tanpa halaman, jadi kenangan mudik,

Takkan pernah mati, seperti kopi di pagi hari,

Menghangatkan jiwa, di tengah perubahan yang tak terperi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun