Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Nasionalisme Teknologi dalam Rivalitas AS-China

6 Mei 2024   18:13 Diperbarui: 7 Mei 2024   12:19 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa techno-nationalism telah menjadi pendekatan yang semakin lazim di berbagai belahan dunia.

Meski demikian, pendekatan techno-nationalism ini bukannya tanpa risiko. Pembatasan aliran teknologi lintas batas berpotensi menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi global. 

Perusahaan-perusahaan multinasional menghadapi volatilitas dan ketidakpastian yang meningkat akibat persaingan geopolitik ini.

Fragmentasi tatanan global juga dapat mempersulit kerja sama internasional yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama, misalnya perubahan iklim dan pandemik.

Pada akhirnya, rivalitas hegemoni dan fenomena techno-nationalism bukanlah kondisi yang ideal bagi kemajuan dan kesejahteraan global.

Seperti yang ditegaskan oleh pakar Hubungan Internasional, G. John Ikenberry (2022), tatanan internasional yang stabil dan prospektif mensyaratkan adanya "kepemimpinan yang legitimate, berbagi kekuasaan, dan kerja sama institusional yang kuat." 

Meskipun jalan menuju ke sana penuh dengan tantangan, upaya untuk mewujudkannya tetap perlu dilakukan demi kepentingan bersama umat manusia. 

Keseimbangan antara persaingan dan kolaborasi dalam konteks techno-nationalism akan menjadi kunci bagi masa depan hubungan internasional yang stabil dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun