Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Beberapa Dampak dari Serangan Teroris di Moskow

1 April 2024   18:43 Diperbarui: 2 April 2024   08:30 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan Balai Kota Crocus pada Jumat, dikawal polisi dan petugas FSB di Pengadilan Distrik Basmanny di Moskwa, Rusia, Minggu (24/04/2024). Foto: AP/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO via KOMPAS.id 

Negara-negara di seluruh dunia dapat meningkatkan kerjasama mereka dalam berbagi intelijen, koordinasi keamanan, dan pencegahan serangan teroris. Serangan di Moskow dapat menjadi pengingat yang tragis bahwa terorisme adalah ancaman global yang memerlukan tanggapan bersama dari komunitas internasional.

Serangan teroris di Moskow telah memiliki dampak yang meluas, baik secara politik, keamanan, maupun internasional. Serangan inimeningkatkan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina serta mengungkap kegagalan dalam layanan keamanan Rusia. 

Selain itu, serangan ini juga memperburuk hubungan regional dan dapat mempengaruhi kerjasama antara Rusia dan negara-negara Eropa. Respon internasional terhadap serangan ini menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam memerangi terorisme global.

Pengalaman

Dalam menanggapi serangan terorisme di Moskow, Presiden Vladimir Putin memiliki sejarah respons yang kuat terhadap serangan-serangan teroris di masa lalu. Dalam serangkaian serangan teroris di Rusia pada 1999, Putin, yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri, mengambil tindakan keras dengan meluncurkan operasi militer di Chechnya sebagai balasan terhadap serangan tersebut. 

Tindakan ini mendapat dukungan masyarakat Rusia yang menginginkan stabilitas dan keamanan. Di satu sisi, tindakan keras itu menjadi semacam pembenar untuk melindungi warganegaranya.

Namun, ada juga kritik terhadap respons Putin atas serangan terorisme pada waktu itu. Beberapa pakar studi Hubungan Internasional berpendapat bahwa tindakan keras Rusia terhadap terorisme dikawatirkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih subur bagi radikalisasi teroris di benua itu. 

Mereka berpendapat bahwa pemberantasan terorisme tidak hanya dapat dilakukan melalui pendekatan militer. Upaya penanggulangan terorisme juga perku dilakukan melalui upaya-upaya pencegahan, rehabilitasi, dan pembangunan masyarakat yang lebih inklusif.

Dalam konteks serangan terorisme di Moskow, Putin mungkin mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dalam menangani ancaman ini. Responnya bisa saja mencakup penguatan keamanan dalam negeri, peningkatan kerjasama dengan negara-negara tetangga untuk berbagi intelijen, dan peningkatan upaya pencegahan terorisme. 

Namun, penting juga bagi Putin dan pemerintah Rusia untuk mempertimbangkan pendekatan yang lebih luas. Putin perlu mempertimbangkan upaya untuk mengatasi akar penyebab terorisme dan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi yang dapat menjadi faktor pendorong bagi radikalisasi.

Di tengah perang Rusia-Ukraina, serangan terorisme di Moskow menunjukkan ancaman tak terduga yang patut mendapat perhatian bersama. Walau konsekuensi perang itu telah menciptakan pengkubuan antar-negara, negara-negara di seluruh dunia harus mampu bersatu dalam memerangi terorisme global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun