Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Dugderan di Semarang: Ungkapan Syukur Menyambut Bulan Ramadhan

11 Maret 2024   21:26 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:29 1417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Warak Ngendhog https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/assets/images/dfecdddc-600a-466b-ba92-5c03c6836572.jpg

Semarang telah mencontohkan bagaimana tradisi bisa jadi sarana mengungkap rasa syukur pada Tuhan dan menjadi jembatan penghubung antar warga.

Dugderan 2024 berhasil mengukuhkan identitas budaya Semarang, mengajarkan rasa syukur, kebersamaan, kepedulian sosial, sekaligus menumbuhkan toleransi dan saling memahami antar budaya.

Dugderan juga bisa mengungkapkan kenyataan mengenai toleransi dari berbagai budaya yang dibawa masyarakat di Semarang, seperti Jawa, Arab, China, dan Melayu.

Semoga momen seperti Dugderan ini terus menginspirasi generasi sekarang dan mendatang, di Semarang dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun