Dengan beragam prestasi konkret di atas yang hanya sebagian kecil dari capaian nyata di sektor politik luar negeri selama hampir satu dekade pemerintahan Presiden Jokowi. Pemerintahan sebelum Presiden Jokowi juga memiliki prestasi tersendiri.
Bahkan dengan catatan itu, capaian diplomasi Indonesia pemerintahan Jokowi dapat juga dikatakan meneruskan capaian dari 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengabaikan peran Indonesia sebagai salah satu pemain dalam diplomasi internasional adalah tidak berdasar dan secara jelas mengabaikan kenyataan diplomasi selama ini.
Sebagian kecil catatan di atas menegaskan bahwa Indonesia sama sekali bukan sekadar “penonton” dalam panggung diplomasi global.
Sebaliknya, peran Indonesia sebagai kekuatan penengah (middle power) di pentas internasional terus meningkat pesat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Apakah berbagai prestasi diplomasi itu juga menjelaskan tidak ada masalah dalam kebijakan luar negeri? Tentu saja, tidak. Masalah pasti ada. Berbagai upaya berkelanjutan tetap dijalankan untuk menyelesaikan atau mengantisipasi masalah.
Diplomasi Indonesia pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi memang sudah memperlihatkan peran konstruktif dan prestasi nyata di berbagai tingkatan. Indonesia bukan penonton, namun merupakan salah pemain kunci dalam hubungan internasional kontemporer.
Indonesia telah menunjukkan kontribusi, kepemimpinan, dan berbagai inisiatif penting di kawasan ASEAN, forum PBB, G20, maupun kerja sama Internasional lainnya. Dengan berbagai capaian itu, kritik yang menyebut Indonesia sekadar figuran di panggung politik global sungguh tidak tepat dan terbantahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H