Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

56 Tahun ASEAN: Ujian bagi Kohesivitas dan Integrasi Regional

8 Agustus 2023   20:31 Diperbarui: 9 Agustus 2023   07:32 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daftar 11 negara anggota ASEAN(Shutterstock/Tawin Mukdharakosa via Kompas.com)

Dalam konteks itu, ASEAN telah memainkan peran penting sesuai dengan prinsip sentralitas dan netralitasnya di tengah pusaran persaingan kepentingan negara-negara besar di kawasan Asia Tenggara.

Dinamika Persaingan Global

Persaingan kepentingan global antara AS, China, dan Rusia telah membawa dampak signifikan terhadap ASEAN. Di tengah persaingan ini, ASEAN harus mempertahankan posisinya sebagai penghubung dan mediator yang netral, sehingga tidak terjebak dalam konflik yang dapat membahayakan stabilitas dan perdamaian regional.

Amerika Serikat dengan ambisinya sebagai kekuatan dominan di arena global, memiliki pengaruh yang kuat di kawasan Asia Tenggara. Walaupun tidak lagi hadir sebagai kekuatan hegemonik (hegemonic power) seperti pada masa Perang Dingin, pengaruh AS di antara negera-negara anggota ASEAN masih sangat kuat.

Pada saat yang sama, China juga muncul sebagai kekuatan ekonomi dan politik-militer yang semakin berpengaruh. Investasi besar dan pengaruh diplomasi China semakin meluas di wilayah Asia Tenggara. 

Kehadiran China melalui klaim unilateral (sepihak) di perairan Laut China Selatan (LCS) telah memancing konflik dan perbedaan pandangan di antara negara anggota ASEAN.

Di sisi lain, Rusia juga mencari peluang untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik. Perkembangan kontemporer mengenai perang Rusia-Ukraina telah memantik perbedaan sikap di kawasan ini. 

Indonesia dan Singapura, misalnya, telah menyikapi perang itu secara berbeda, walaupun kedua negara itu sama-sama pendukung Resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di awal Maret 2023.

Menghadapi persaingan ini, ASEAN tetap berpegang pada prinsip dasarnya, yaitu sentralitas dan netralitas. Dengan cara, ASEAN lebih mengutamakan perdamaian dan kerjasama yang saling menguntungkan untuk semua pihak, sambil menjaga kemerdekaan dan kedaulatan masing-masing negara anggota. 

Cara atau strategi ASEAN menyikapi kepentingan AS, China, dan Rusia di kawasan Asia Tenggara cenderung berbeda dengan organisasi regional di Eropa, misalnya NATO atau Uni Eropa.

Integrasi ASEAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun