Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Harapan Indonesia Bisa Menyelesaikan Krisis Politik di Myanmar

22 Februari 2023   19:05 Diperbarui: 23 Februari 2023   07:15 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo Sampaikan Pernyataan Pers Usai Hadiri ASEAN Leaders Meeting (24/4/2021) (Dok BPMI Setpre/Laily RE)

Selanjutnya, jumlah utusan itu bisa lebih dari satu orang agar bisa lebih efektif berkoordinasi dengan berbagai pihak. Walaupun penyelesaian internal ASEAN menjadi prioritas, namun kenyataan memperlihatkan masalah Myanmar memiliki dimensi strategis dan geopolitik.

Dengan jumlah utusan lebih dari satu orang, maka diplomasi ASEAN dapat mencari peluang perdamaian di Myanmar, baik dari dalam maupun melibatkan negara-negara mitra, seperti China.

Dengan cara berpikir ini, Indonesia tidak perlu merasa dipaksa menyelesaikan masalah Myanmar di masa keketuaannya. Namun, ada kesadaran mengenai komitmen jangka panjang itu sangat penting agar energi Indonesia dalam memimpin ASEAN tidak mengabaikan urgensi agenda-agenda lain selama kepemimpinannya di 2023.

Namun, pada saat yang sama, komitmen jangka panjang terhadap pencarian penyelesaian masalah Myanmar ini bukan berarti ASEAN hanya memusatkan perhatiannya pada isu ini. Bukan juga berarti bahwa isu Myanmar ini akan dibiarkan menjadi faktor yang mengalihkan perhatian ASEAN dari berbagai agenda dan isu lainnya.

Selain masalah Myanmar, Keketuaan Indonesia juga dihadapkan pada beberapa isu strategis, seperti pemulihan ekonomi regional pasca-Covid-19 yang semakin sulit karena perang Rusia-Ukraina, penguatan kelembagaan ASEAN, konflik klaim Laut China Selatan, dan tata kelola Indo-Pasifik agar sesuai dengan ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).

Dari keempat isu strategis itu, prinsip mendasar yang selalu diusung Indonesia dalam diplomasinya di ASEAN adalah menguatkan keutuhan ASEAN, tanpa terjebak ke dalam persaingan kepentingan AS dan China. Tugas itu memang tidak mudah, sehingga Indonesia harus menyadari posisinya sebagai ketua dan, sekaligus, pemimpin ASEAN di 2023 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun