Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Mengapa Mahasiswa Meminta Kisi-Kisi Soal Ujian?

23 Januari 2023   19:57 Diperbarui: 24 Januari 2023   01:55 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor ketiga, mahasiswa pada umumnya diajak berpikir merdeka, tanpa harus sepemikiran dengan dosennya. Kemewahan ini terutama berlaku untuk mahasiswa di ilmu-ilmu sosial, termasuk ilmu HI. Banyak isu sosial mendapatkan banyak analisa berbeda.

Sebuah fenomena yang sama, bahkan, bisa dianalisis dengan teori dan konsep beda, sehingga proses berpikir beda dengan hasil yang berbeda pula. Begitu pula, kasus-kasus yang berbeda berpeluang dianalisa dengan teori atau konsep sama, walaupun kadang perlu mempertimbangkan kesamaan dalam unsur-unsur tertentu.

Selama mahasiswa memahami variasi teori atau konsep, analisa di antara mahasiswa bisa amat berbeda. Begitu juga dibandingkan dengan dosennya. Penilaian baik atau buruknya jawaban mahasiswa terhadap soal ujian juga tidak bisa berdasarkan kesamaan atau perbedaan pilihan politik dengan dosennya.

Bukan karena mahasiswa memilih Jokowi, tetapi dosennya memilih Prabowo, berakibat pada jeleknya nilai jawaban mahasiswa. Penilaian lebih pada argumen mahasiswa dan kemampuan dosen menilai argumen yang dipakai mahasiswa.

Cerita beberapa kolega juga menggambarkankan kenyataan bahwa beberapa kampus, perpustakaan, bahkan tempat-tempat fotokopi di sekitaran kampus menyediakan soal-soal ujian pada semester atau tahun sebelumnya.

Dengan menggunakan ketiga faktor itu, mahasiswa seharusnya tidak perlu meminta kisi-kisi pertanyaan ujian. Ketiga faktor itu setidaknya menjadi pengikat bagi dosen untuk tidak keluar dari jalur materi perkuliahan dalam membuat pertanyaan ujian. Sebaliknya, mahasiswa menjadi percaya diri dengan kemampuan belajarnya di sepanjang semester tanpa berbekal kisi-kisi ujian.

Semua itu memang terlalu mudah diucapkan dan ditulis. The devil is in the details, kata orang bijak. Terlalu banyak faktor X yang dapat menggagalkan ketiga faktor itu bekerja. Meski begitu, ketiga faktor itu setidaknya dapat menghindarkan mahasiswa dari godaan meminta kisi-kisi pertanyaan ke dosen:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun