Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Apakah Kuliah Terakhir Hanya Penutup?

2 Januari 2023   20:07 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:56 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perkuliahan| Pixabay/nikolayhg via hai.grid.id

Menikmati secangkir kopi pahit di hari kedua tahun baru 2023 sungguh berbeda. Seruput kopi membuat pikiran melayang ke tahun 2022. Pahitnya kopi justru menambah fokus berpikir. Ingatan pun mengerucut pada kuliah terakhir di semester lalu.

Bulan Desember biasanya adalah penanda bagi berakhirnya perkuliahan di kampus-kampus di Indonesia. Sebagian kampus lainnya masih mengakhiri perkuliahan di Januari ini, termasuk ujian akhir. 

Memang kuliah atau pertemuan terakhir menjadi semacam titik akhir dari sebanyak 14 pertemuan tiap minggu. Kuliah penutup adalah istilah lainnya.

Menjadi titik akhir karena setelah itu tidak ada kuliah lagi. Hanya ada ujian akhir semester) (UAS) setelah kuliah akhir itu, lalu dilanjut libur semester. Kebetulan liburan semester bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Karena terakhir, maka kuliah itu seolah sekadar menutup. Kuliah terakhir sepertinya dianggap tidak sepenting dibandingkan kuliah-kuliah sebelumnya. Kuliah penutup tidak berisi materi atau kegiatan kelas pendukung materi. 

Pentingnya kuliah terakhir

Bagi tulisan ini, kuliah terakhir justru sangat penting dan strategis. Kuliah ini tidak kalah dibandingkan dengan kuliah-kuliah sebelumnya. Mengapa kuliah terakhir itu penting dan perlu? Apa bedanya kuliah terakhir dengan kuliah-kuliah sebelumnya? 

Masih ada banyak pertanyaan lain bisa diajukan untuk menggugat urgensi kuliah terakhir. Namun, dua pertanyaan itu setidaknya bisa menjadi semacam pintu masuk untuk mengulik lebih jauh soal arti penting dari kuliah penutup. 

Pertama, kuliah terakhir sejatinya menjadi titik menentukan bagi dosen dan mahasiswa untuk melihat lagi perjalanan perkuliahan/pengajaran dan kegiatan-kegiatan selama satu semester. 

Di kuliah akhir, seorang dosen bisa mengevaluasi materi, baik teori atau konsep-konsep penting dan berbagai kasus. Evaluasi itu bisa dipakai untuk meneropong sejauh mana materi-materi itu sudah disampaikan dosen dan dipahami mahasiswa. 

https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/06/03/ilustrasi-kuliah_169.jpeg?w=650
https://akcdn.detik.net.id/visual/2020/06/03/ilustrasi-kuliah_169.jpeg?w=650

Dosen bisa melihat ulang kegiatan-kegiatan di perkuliahan untuk mengaplikasikan teori/konsep terhadap studi kasus. Diskusi kelas, presentasi kelompok, dan tugas paper kelompok bisa menjadi beberapa contoh kegiatan kelas. 

Mencari tahu pendapat mahasiswa tentang materi dan kegiatan kuliah juga penting dilakukan. Kuliah terakhir tentu saja berbeda dengan kuliah pertama. 

Di kuliah pertama, seorang dosen menyampaikan rencana perkuliahan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mendukung pemahaman mahasiswa mengenai materi perkuliahan. Sedangkan, kuliah terakhir berkaitan dengan segala sesuatu yang sudah dikuliahkan di kelas. 

Faktor penting kedua adalah seorang dosen bisa mengingatkan 'lokasi' matakuliah di antara banyak matakuliah lain di sebuah jurusan atau program studi. Apa beda matakuliah satu dan lainnya, apa kaitan di antara banyak matakuliah yang ada, dan bagaimana perbedaan itu berimplikasi pada kegiatan atau tugas perkuliahan. 

Dengan cara itu, mahasiswa bisa memahami bahwa tugas di satu matakuliah tidak bisa dipakai di matakuliah lainnya. Kebetulan saya mengajar politik luar negeri (PLN) Rusia dan politik luar negeri Indonesia (PLNI). 

Salah satu tema bahasan adalah hubungan bilateral Indonesia-Rusia di PLNI. Sedangkan di PLN Rusia, bahasannya adalah hubungan Rusia-Indonesia. 

Banyak mahasiswa mengalami kesulitan memahami perbedaan bahasan di kedua matakuliah itu. Akibatnya, satu paper dipakai untuk memenuhi tugas di dua matakuliah. 

Walaupun sejak kuliah pertama sudah disampaikan perbedaannya, mahasiswa agaknya mengabaikan perbedaan bahasan yang lebih banyak dan fokus pada Rusia pada PLN Rusia. 

Strategisnya kuliah terakhir

Selain membicarakan kedua faktor di atas, kuliah terakhir ternyata mengemban tugas berat. Ada 3 tugas penting yang perlu diperhatikan oleh dosen dan mahasiswa mengenai kuliah terakhir. 

Pertama, sejauh mana materi dari sebuah matakuliah dapat memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk menulis skripsi atau tugas akhir. Minat dan pemahaman seorang mahasiswa tentang sebuah topik bahasan dapat berujung pada penulisan skripsi.

Kesulitan muncul jika mahasiswa menulis skripsi di luar sebaran matakuliah di sebuah jurusan atau prodi. Di jurusan Hubungan Internasional (HI), mahasiswa boleh menulis tentang lingkungan hidup. 

Mahasiswa HI akan menjelaskan pertentangan kepentingan di antara negara-negara yang mendukung atau menentang sebuah kesepakatan global. Sedangkan, isu-isu tentang komponen biotik dan abiotiknya akan dibahas mahasiswa jurusan Ilmu lingkungan. 

Kedua, kuliah penutup dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana mengorganisasikan pengetahuan melalui sebuah matakuliah. Mengetahui sekat atau batas-batas tiap-tiap matakuliah dan kaitan di antara berbagai matakuliah. Kondisi ini mengingat sifat multidisipliner studi HI, misalnya.

Ketiga, mendorong mahasiswa menggunakan teori/konsep untuk memahami realita hubungan internasional yang lebih kompleks. Praktik menganalisis isu-isu internasional tidak bisa dibatasi di dalam ruang-ruang kelas di kampus.

Mahasiswa perlu diajak keluar dari kampus sebagai 'sarangnya' untuk merasakan aura publik. Salah satu caranya adalah mempublikasikan karya mereka, misalnya esai opini. 

Aura publik dapat ditemukan, misalnya, di Kompasiana.com dan portal-portal online lainnya sebagai variasi kegiatan kuliah yang menarik. Ada 200 lebih esai di Kompasiana ini untuk alternatif (bukan pengganti) UTS. Selanjutnya, sekitar 70an esai ada di dua portal online lainnya sebagai alternatif UAS. 

Semua itu perlu disampaikan di kuliah terakhir agar dosen dan mahasiswa benar-benar memperoleh manfaat. Ada manfaat teoritis, ada juga manfaat praktis, dan lainnya. Untuk itulah, kuliah terakhir bisa ditutup dengan rasa bahagia:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun