Dosen bisa melihat ulang kegiatan-kegiatan di perkuliahan untuk mengaplikasikan teori/konsep terhadap studi kasus. Diskusi kelas, presentasi kelompok, dan tugas paper kelompok bisa menjadi beberapa contoh kegiatan kelas.Â
Mencari tahu pendapat mahasiswa tentang materi dan kegiatan kuliah juga penting dilakukan. Kuliah terakhir tentu saja berbeda dengan kuliah pertama.Â
Di kuliah pertama, seorang dosen menyampaikan rencana perkuliahan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mendukung pemahaman mahasiswa mengenai materi perkuliahan. Sedangkan, kuliah terakhir berkaitan dengan segala sesuatu yang sudah dikuliahkan di kelas.Â
Faktor penting kedua adalah seorang dosen bisa mengingatkan 'lokasi' matakuliah di antara banyak matakuliah lain di sebuah jurusan atau program studi. Apa beda matakuliah satu dan lainnya, apa kaitan di antara banyak matakuliah yang ada, dan bagaimana perbedaan itu berimplikasi pada kegiatan atau tugas perkuliahan.Â
Dengan cara itu, mahasiswa bisa memahami bahwa tugas di satu matakuliah tidak bisa dipakai di matakuliah lainnya. Kebetulan saya mengajar politik luar negeri (PLN) Rusia dan politik luar negeri Indonesia (PLNI).Â
Salah satu tema bahasan adalah hubungan bilateral Indonesia-Rusia di PLNI. Sedangkan di PLN Rusia, bahasannya adalah hubungan Rusia-Indonesia.Â
Banyak mahasiswa mengalami kesulitan memahami perbedaan bahasan di kedua matakuliah itu. Akibatnya, satu paper dipakai untuk memenuhi tugas di dua matakuliah.Â
Walaupun sejak kuliah pertama sudah disampaikan perbedaannya, mahasiswa agaknya mengabaikan perbedaan bahasan yang lebih banyak dan fokus pada Rusia pada PLN Rusia.Â
Strategisnya kuliah terakhir
Selain membicarakan kedua faktor di atas, kuliah terakhir ternyata mengemban tugas berat. Ada 3 tugas penting yang perlu diperhatikan oleh dosen dan mahasiswa mengenai kuliah terakhir.Â