Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Meningkatkan Diplomasi Ekonomi Indonesia Melalui Kunjungan Jokowi ke Jepang

30 Juli 2022   00:03 Diperbarui: 30 Juli 2022   07:16 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).(Dokumentasi/Sekretariat Presiden)

Selain itu, pada 2023 Indonesia dan Jepang juga akan memperingati 65 tahun hubungan diplomasi dan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang. 

Pertemuan ASEAN-Jepang pada 2024 direncanakan bertempat di Jepang. Pada saat itu, kedua pihak berharap menghasilkan sebuah visi kerja sama 50 tahun mendatang.

awsimages.detik.net.id
awsimages.detik.net.id

PM Kishida telah menegaskan arti penting Indonesia dalam memimpin G20 di tahun ini. Penegasan itu merupakan bentuk dukungan Jepang kepada Indonesia demi kesuksesan KTT G20 di Bali, yang mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”.

Mitra Strategis

Dinamika geopolitik kawasan dan perkembangan ekonomi Asia Tenggara tak dapat disangkal telah mendorong Jepang menempatkan ASEAN sebagai mitra strategis.

Bagi Indonesia, investasi Jepang menempati lima besar pada Januari-Juni 2022. Kelima negara itu adalah Singapura berinvestasi sebanyak 6,7 miliar dolar AS (31,1 persen), RRC 3,6 miliar dolar AS (16,8 persen), Hong Kong 2,9 miliar dolar AS (13,4 persen), Jepang 1,7 miliar dolar AS (8,1 persen), dan Amerika Serikat 1,4 miliar dolar AS (6,5 persen).

Pada kunjungan itu, Jokowi berhasil mendapatkan komitmen Jepang untuk berinvestasi di Indonesia senilai Rp75,4 triliun (US$5,25 miliar) pada 2023. Komitmen investasi itu didapat pada pertemuan antara Presiden Jokowi dengan 10 CEO perusahaan Jepang.

Selain itu, Jepang telah lama menjadi negara pemberi Bantuan Pembangunan Pemerintah (Official Development Assistant/ODA) bilateral terbesar. 

Sebaliknya, Indonesia merupakan negara penerima ODA yang terbesar dari Jepang. Sampai saat ini, Jepang tercatat telah memberikan ODA sebanyak lebih dari 50 miliar dolar AS.

Kemitraan kedua negara juga diwujudkan melalui kerjasama strategis menghadapi banyak tantangan global, seperti situasi di Ukraina, isu Laut China Timur dan Laut China Selatan, serta situasi di Korea Utara dan Myanmar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun