Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Yogyakarta: Macet Itu Sudah Biasa

8 Mei 2022   18:50 Diperbarui: 9 Mei 2022   10:25 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan lain dan sebagian besar mall-mall lain berada di kawasan Sleman. Ambarukmo Plasa, Hartono Mall di ring road Utara, Jokja City Mall (JCM) di Jl. Magelang (Jamal), dan Sleman City Hall (SCH) itu semua berada di wilayah Kabupaten Sleman.

Dengan pemahaman itu, mengatakan Jokja macet itu sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Bagi para pengunjung, pemahaman tentang Jokja sangat penting agar mengetahui batas kota kecil ini. Dengan cara itu, maka kemacetan tidak bisa semata disematkan pada kota Jokja.

Namun demikian, cara berpikir itu sering dibingungkan dengan kenyataan bahwa Sultan Kraton Yogyakarta adalah penguasa atau pemilik Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Masing-masing kabupaten dan/kotamadya, seperti di daerah lain di Indonesia, dipimpin oleh Bupati dan/atau Walikota.

Kawasan Kraton dan sekitarnya, termasuk Malioboro, Tamansari, dan Alun-Alun Utara dan Selatan, yang kesemuanya itu bisa dimasukkan seperti kawasan Old City alias kota lama. Kalau anda pernah ke negara lain, seperti Ceko dan lain-lain di Eropa, anda mengenal kawasan Old City itu di Praha, misalnya. Kawasan kota lama juga ada di Semarang.

Tata kelola kawasan wisata kota lama bisa saja berbeda dengan kawasan wisata lainnya. Setidaknya mobil tidak bisa berlalu-lalang secara leluasa. Kebijakan itu juga didukung dengan penataan transportasi dan lain-lain. Banyak pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan berbagai kebijakan itu. Kompleks dan perlu waktu, namun bukannya tidak mungkin.

Kembali ke Yogyakarta. Salah satu kawasan terpadat adalah jalan utama menuju beberapa daerah wisata. Misalnya jalan Kaliurang, jalan Wates, jalan Imogiri, jalan Parangtritis, dan jalan Wonosari yang masing-masing mewakili jalan utama menuju kabupaten di sekitar kodya/kota Jokja.

Semua jalan itu seringkali macet ketika liburan. Libur sekolah, Lebaran, Natal dan tahun baru, dan bahkan libur cuti bersama ketika orang tua dan anak-anak berbarengan liburnya juga menjadi waktu terpadat di jalan-jalan itu. Kalaupun tersedia jalur alternatif, jalur itu pun juga ramai dan biasanya juga macet.

Bahkan hingga minggu sore ini, jalan Kaliurang, masih dipadati mobil-mobil luar kota. Keberadaan mobil-mobil itu tampaknya menyambut pengumuman pemerintah tentang pelaksanaan work from home (WFH) setelah libur Lebaran 2022.

Bagi warga kota Jokja, upaya mengurai kemacetan sudah dialami dengan perubahan arus lalu lintas searah pada beberapa jalan. Sebelumnya, jalan-jalan itu dapat dilalui kendaraan dari dua arah. Pada hari-hari biasa kebijakan baru itu sangat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. 

Kebijakan lain adalah membangun underpass di penempatan jalan Kaliurang dan ringroad Utara. Konon, jalan serupa juga akan dibangun di penempatan lain di kota ini. Pembangunan jalan tol juga diperkirakan akan dapat mengurangi kemacetan di daerah perkotaan Jokja, seperti jalur Jogja-Solo-Semarang atau Joglosemar.

Sekali lagi, kemacetan memang sudah biasa di kota ini, apalagi di masa liburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun