Sementara itu, Indonesia bersikap sangat hati-hati dengan pembentukan pakta pertahanan AUKUS, khususnya terhadap kemungkinan Australia mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir. Sikap hati-hati itu berkaitan dengan komitmen serius Indonesia terhadap aturan main regional, yaitu non-proliferasi nuklir, di kawasan Asia Tenggara.Â
Tantangan eksternal lainnya tentu saja masih ada. Tantangan tersebut menimbulkan dinamika dalam kebijakan Indonesia mengenai politik luar negeri dan diplomasi di bidang maritim.Â
Dinamika perkembangan internasional itu menuntut sustainabilitas kebijakan luar negeri dan diplomasi maritim Indonesia di masa depan, walaupun pemerintahan berganti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H