Kembali ke dilema. Rasa dilematis tidak akan muncul ketika memang sudah direncanakan atau disengaja melakukan promosi. Meskipun dilematis, namun rasa itu tidak menimbulkan perasaan menyesal. Rasanya netral saja atau, bahkan, condong ke bangga
Ada Rasa BanggaÂ
Persoalannya adalah perasaan yang muncul ketika melakukan promosi atau bercerita tentang menulis di Kompasiana itu. Bukan rasa menyesal karena pemilik yang bukan-bukan itu, namun malah rasa bangga. Bangga yang terselip pada kegiatan pamer kepada teman-teman itu. Rasa bangga itu dapat dipamerkan secara kongkrit, yaitu bisa menulis hampir setiap hari.Â
Pamer karena dari dapat menulis secara serial mengenai topik-topik tertentu. Tulisan-tulisan mengenai kudeta Myanmar secara tidak sengaja terkumpul menjadi 10 tulisan. Soal kontroversi AUKUS termaktub ke dalam 5 tulisan. Begitu juga soal Afghanistan, tentang keluh kesah dan manfaat menulis, dan seterusnya.
Namun begitu, berbagai alasan yang dapat dipertanggungjawabkan memaksa tidak dapat memenuhi komitmen one day one article. Bisa karena alasan mengajar. Ada pekerjaan di luar mengajar yang melelahkan sehingga batal menulis. Apalagi ketika alasannya adalah sakit, khususnya pusing di kepala.Â
Lalu, mengapa dari bangga menjadi pamer? Pamer dalam bentuk keinginan menunjukkan 'mudahnya' menulis di Kompasiana. Ini tentu saja menulis yang bertanggung jawab atau bahasa kerennya adalah responsible writing. Konsep ini amat timely...apa ini ya...mungkin kontekstual atau relevan atau cocok di masa beranak-pinaknya berbagai berita hoaks pada saat ini.Â
Berbagai berita atau informasi hoaks memang harus dihindari dan ditolak. Namun demikian, hoaks juga perlu diketahui asal-usul mengapa bisa terjadi seperti itu. Asosiasi Jurnalis Indonesia (AJI) bekerjasama dengan Googgle Draft mencoba menggaungkan responsible writing ini sebagai upaya mengurangi praktek-praktek dis-informasi, mis-inforamasi, dan mal-informasi. Praktek ini tentu saja menarik dilakukan dalam menulis di Kompasiana.
Kemudahan menulis di Kompasiana itu yang membuat rasa bangga muncul dan dipamerkan ke orang lain, khususnya teman-teman sendiri yang bertanya. Tanpa ditanya, bukan cerita Kompasiana yang muncul. Sharing atau berbagi tulisan kepada mahasiswa atau rekan seprofesi juga menjadi kegiatan penting, apalagi yang berkaitan dengan materi kuliah atau opini mengenai isu yang sedang hangat.
Akhir kata, promosi menulis di blog ini hanya ketidaksengajaan belaka. Walau ada dilema, tetap yang muncul adalah rasa senang dan bangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H