Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Cara Indonesia Mengenalkan Soto Nusantara di Luar Negeri

18 September 2021   07:19 Diperbarui: 21 Februari 2023   23:49 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beraneka macam masakan Indonesia diajarkan pada pelatihan itu, seperti nasi goreng, mie goreng, soto ayam, pepes ikan, gado-gado, kue sarang semut, dan klepon.

Masyarakat di sebuah negara mengenal makanan/minuman Indonesia tidak semata karena makanan disediakan di perayaan hari besar Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau kantor perwakilan saja. 

Mereka mengenal makanan/minuman Indonesia karena ada informasi mengenai sejarah makanan itu, bagaimana makanan dibuat, arti filosofis dari makanan/minuman itu, dan seterusnya.

Diplomasi gastro atau gastrodiplomacy memerlukan upaya lebih serius dan berkelanjutan daripada diplomasi kuliner. Namun demikian, pandangan ini tidak berarti bahwa diplomasi kuliner kurang penting daripada diplomasi gastro. Keduanya dapat dikatakan sekedar berada di tahapan berbeda. 

Soto Nusantara memang sudah populer di negara lain melalui diplomasi kuliner dan gastro. Kedua diplomasi itu serupa, namun tak sama, seperti aneka soto yang ada di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun