Afghanistan terletak di Asia Tengah. Negara itu berbagi perbatasan dengan Pakistan yang merupakan partner China dalam pembangunan koridor ekonomi.
China berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer (47 mil) dengan Afghanistan. Selain itu, lokasi Afghanistan yang cukup dekat dengan Xinjiang menjadi sebut perhatian penting. Oleh karena itu, China tidak ingin pemberontak di wilayah itu bekerjasama dengan Taliban.
5. Kerjasama dengan negara-negara tetangga
Wang mendorong Taliban untuk menindak tegas terorisme dan bersatu dengan kelompok-kelompok etnis di negara tersebut.Â
Selain itu, China juga menyebut bahwa negara-negara tetangga Afghanistan, termasuk Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan mereka untuk membangun struktur politik yang luas dan inklusif, mengejar kebijakan domestik dan luar negeri yang moderat dan bijaksana, memperjelas posisi terhadap kekuatan teroris.
Pada 7 September lalu, Taliban mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara untuk Afghanistan. Taliban mengisi posisi teratas dengan para veteran kelompok garis keras yang mengawasi perang selama 20 tahun dengan koalisi militer pimpinan AS.
Dukungan dan kepentingan China menunjukkan kebijakan globalnya serupa dengan Rusia, namun berbeda dengan AS. China tidak memiliki ambisi untuk menguasai Afghanistan atau mengubah model pemerintahan Afghanistan. Kecenderungan itu menjadi bukti bahwa kehadiran China tidak dimaksudkan mengisi kekosongan yang ditinggalkan AS.Â
Kelima faktor strategis itu menunjukkan Beijing tampaknya hanya berkepentingan secara ekonomis. Melalui kerjasama dengan Taliban, China ingin membuat peta geo-politik dan geo-ekonomi baru di kawasan itu.Â
Bagi negeri besar itu, kekuatan bertanggung jawab akan diwujudkan dalam memanfaatkan peluang agar potensi resiko menjadi seminimal mungkin. Jadi, China dapat dikatakan tidak mengikuti cara-cara penguasaan wilayah di luar negaranya, seperti AS.
***