Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pengalaman Indonesia Membangun Perdamaian di Afghanistan pada 2018

7 September 2021   21:29 Diperbarui: 8 September 2021   07:46 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Akhir

Kondisi sekarang menuntut partisipasi aktif kelompok Taliban setelah berhasil merebut kekuasaan pemerintahan di Kabul. Taliban harus menyesuaikan diri sebagai kelompok utama yang menyediakan ruang-ruang bagi rekonsiliasi berbagai kelompok di negara di Asia Tengah itu. Kelompok Taliban bukan lagi out-group, namun menjadi in-group dalam perdamaian di negara itu.

Dalam konteks itulah, pemerintah Indonesia mencoba membangun komunikasi dengan pihak Taliban di Doha, Qatar. Walaupun insiatif perdamaian Indonesia di masa lalu tidak melibatkan kelompok Taliban, bentuk-bentuk rekonsiliasi melalui berbagai kerja sama ekonomi dan kemasyarakatan perlu dilakukan lagi untuk pemberdayaan masyarakat Afghanistan.

Optimisme perdamaian di Afghanistan tetap perlu didengungkan, walaupun potensi kegagalan harus tetap disadari dan diupayakan untuk diantisipasi. Tanpa partisipasi aktif dari kelompok Taliban, perdamaian di Afghanistan bakal sulit diwujudkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun