Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kanan Itu Baik dan Benar, Sedangkan Kiri Selalu Salah dan Jelek?

17 Maret 2021   17:04 Diperbarui: 17 Maret 2021   17:13 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih jauh, masing-masing pihak memiliki pendukung ---yaitu negara-negara di dunia--- yang mencerminkan geopolitik dunia. AS dan negara-negara pendukungnya disebut negara-negara Sekutu. Sedangkan US dan kelompoknya biasanya disebut dengan pendukung US.

Bagi Amerika dan Soviet, semakin banyak jumlah negara pendukung menjadi ukuran besar atau banyaknya kekuasaan global mereka. Entah kebetulan atau tidak, AS dkk dengan strategi geopolitik rim-land biasanya memiliki negara-negara pendukung yang berada pinggir pantai. Sedangkan US dengan strategi heart-land lebih banyak memiliki pendukung yang berlokasi di 'pedalaman' sebuah benua.

Selain negara pendukung, masing-masing kubu memiliki ideologi yang bertentangan. AS dan negara-negara Sekutu berideologi liberalisme dan kapitalisme. Sedangkan Soviet dan kubu-nya memiliki ideologi sosialisme dan komunisme.

Dalam perkembangannya, ada China di dalam kubu Soviet, walau hubungan China dan Soviet atau Rusia tidak hirarkis. Bahkan perkembangan ekonomi dan kekuatan politik global China telah menjadikannya sebagai pusat baru di kubu Komunis yang tidak hirarkis tapi sejajar dengan Soviet atau Rusia. 

Apalagi sekarang Cina tidak lagi se-sosialis dulu karena praktek kapitalisme atau ekonomi pasar yang berhasil sembari tetap bertahan di jalur komunisme.

Resiko dari kanan dan kiri

Nah... di sinilah kerepotan kita yang di Indonesia. Resiko dari kanan dan kiri. Yang kanan itu baik dan benar, konon...ya konon karena kanan itu Amerika. Kanan itu kapitalis dan liberal. Kalau mau studi lanjut ya ke negara-negara kapitalis itu. Walaupun pas di Indonesia sangat kritis ke Amerika dan kepentingannya, tapi dulu sekolahnya S2 dan/atau S3 malah di kampus-kampus tersohor di Amerika dan sekutu-sekutunya, seperti Inggris, Australia, dan lain-lain.

Sebaliknya sampai masa itu (mungkin hingga awal reformasi...mungkin), kiri itu harus dijauhi. Jangan dekat-dekat dengan yang kiri. Nanti disangka komunis. Dekat dengan Soviet itu berbahaya. Apalagi pas di jaman Orba itu, seorang Indonesia harus menghindari sekolah di negara-negara Eropa TImur. Bakalan repot secara politik, paspor dan, bahkan, kewarganegaraan bisa dicabut. Orang-orang kritis pun dianggap kiri, sehingga mendapat perhatian khusus dari negara atau pemerintah pada saat itu.

Situasi itu yang membuat kiri, sebelah kiri, tangan kiri, kelompok kiri, dan segala sesuatu yang ditempeli kata sifat 'kiri' menjadi buruk, jelek, jangan didekati, apalagi dianut. Resikonya sangat nyata, yaitu menambah beban hidup yang sudah berat.

###

Hingga masa Orba dan bagi orang-orang Indonesia yang pernah merasakan piye enak jamanku to? milik Suharto itu, kenyataan mengenai kanan-kiri, Amerika-Soviet, Kapitalisme-liberalisme dan Komunisme-Sosialisme mungkin masih menempel di ingatan masing-masing.

Sekarang sudah berubah dan berbeda. Walau hilang sama sekali juga tidak mungkin. Pembagian kanan dan kiri tidak lagi seketat dan sekeras di masa lalu. Perubahan sekarang bisa saja menjadi: bukan kanan atau kiri yang menentukan sesuatu itu baik atau buruk. Sekarang, baik itu bisa di sebelah kanan atau kiri, begitu pula dengan buruk atau jelek.

Cukup itu dulu ya, Diary. Diteruskan lain waktu di tulisan lain saja. Bisa tambah repot ini. Bisa melebar ke mana-mana, apalagi kalau memasukkan populisme atau agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun