Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diary Diplomasi 4: Gaya Diplomasi Presiden Jokowi

9 Februari 2021   00:47 Diperbarui: 9 Februari 2021   00:51 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSfPqX65PALNQm6YC9MiBeuMY0PDLOrGLeQOw&usqp=CAU

Kepribadian Jokowi itu dipandang sebagai salah satu sebab paling masuk akal dari absennya Presiden Jokowi di Sidang Umum PBB sejak ia menjabat pada 2014.

Dalam situasi pandemi pada saat ini, kedua aspek itu, yaitu internasional dan domestik, menjadi faktor yang juga menentukan diplomasi pemimpin sebuah negara. 

Penerapan protokol kesehatan yang ketat antar-negara telah memaksa hampir semua negara di dunia untuk mengurangi interaksi antar-warganegara. Diplomasi antar-negara tidak lagi dijalankan melalui berbagai forum pertemuan tatap muka secara langsung. 

Pandemi telah menyebabkan hubungan internasional harus menyesuaikan diri agar tetap berfungsi dalam menjembatani komunikasi di antara para diplomat dan pemimpin negara. Akibatnya, diplomasi antar-negara berjalan secara virtual melalui video conferencing. Perubahan ini tentu saja memerlukan karakter dan cara diplomasi yang berbeda daripada sebelum masa pandemi.

Kemampuan diplomasi untuk menyesuaikan diri dengan struktur internasional di masa pandemi ini berperan dalam menentukan keberhasilan sebuah negara dalam bekerjasama dan berkompetisi dengan negara lain.

Dengan kemampuan itu, sebuah negara mampu bekerjasama secara bilateral dan multilateral untuk mengembangkan sistem tanggapan terhadap pandemi, menemukan vaksin, dan penyediaan vaksin bagi warganegaranya.

Gaya diplomasi Jokowi terhadap pemimpin China Xi Jinping telah memungkinkan Indonesia mendapatkan vaksin lebih cepat daripada negara-negara lain sesama anggota ASEAN. Pragmatisme Jokowi dalam penyediaan vaksin di dalam negeri menjadi salah satu bukti dari keberhasilan diplomasi bilateral antara Indonesia dan China.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun