Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY dan Moeldoko Cek Ombak? Size Does Not Matter?

3 Februari 2021   12:13 Diperbarui: 3 Februari 2021   12:24 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sbyudhoyono on Twitter

Bahkan cek ombak ini yang awalnya dipakai untuk kepentingan politik AHY, ternyata bisa juga dipakai untuk mengetahui respon masyarakat terhadap Moeldoko jika dicalonkan di pilpres 2024.

Jangan lupa, di antara para kandidat pesaing di pilkada dan pilpres mendatang, hanya AHY yang berstatus 'pengangguran' atau non-job. Artinya AHY adalah satu-satunya kandidat yang tidak punya pengalaman bekerja di pemerintahan. Bandingkan dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, Prabowo Subianto. Kalaupun sudah berusaha keras dengan berbagai cara, AHY telah gagal di pilkada dan pilpres yang lalu.

Setelah dipasang-pasangkan dengan Anies dan lain-lain, analisa politik juga ingin mengetahui manfaat dan mudharatnya pasangan AHY dan Moeldoko atau sebaliknya untuk pilpres 2024, seperti tersirat pada tanggapannya.

Dengan kondisi struktural itu, SBY tidak bisa bergantung pada 'kecilnya' ukuran PD. Istilah kerennya size does not matter. Cara itu pernah dipakai di sidang DPR ketika semua anggota PD keluar dari ruangan karena ada instruksi all out. Kabarnya terjadi mis-komunikasi karena instruksi yang seharusnya adalah all-out! Yang benar yang mana, saya tidak tahu. 

Yang pasti, cara itu berhasil menempatkan PD sebagai partai kecil yang berpengaruh. Mungkin PD belajar dari kekuatan PKS yang kecil berpengaruh dan dianggap sering mengganggu pada masa SBY dan PD berkuasa selama 10 tahun. Cara-cara seperti itulah yang kemungkinan besar bakal terus dimainkan PD.

Senegatif-negatifnya komentar atau respon terhadap strategi cek ombak itu seharusnya tetap perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari tujuan konperensi pers itu. 

Menurut saya, AHY telah berhasil membuat ombak itu bergoyang-goyang. Masalahnya adalah apakah goyangan ombak itu membawa AHY kembali ke bibir pantai lagi atau menjauh ke tengah lautan politik yang lebih dinamis? Bersama Moeldoko atau yang lain? Itu yang saya belum tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun