Kedua, ada kebutuhan bersama untuk meningkatkan peran dan kemampuan WHO dalam merespon dan menangani pandemi Covid-19 ini. Walaupun ada kesadaran kurang efektifnya peran WHO, berbagai negara tetap menganggap penting upaya peningkatan peran WHO.Â
Ini termasuk pada otoritas koordinatif WHO dalam pengembangan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, upaya-upaya multilateral di antara berbagai negara selama ini juga dalam rangka penguatan kelembagaan WHO.
Berbagai inisiatif itu telah menghasilkan resolusi DK PBB mengenai pandemi Covid-19 ini. Hasil yang paling penting adalah komitmen multilateralisme vaksin bagi semua penduduk dunia atau vaccine for all.
Semangat kerjasama multilateral itu setidaknya telah menepis kekawatiran atasi anarki dalam hubungan internasional. Walaupun potensi konflik antar-negara tetap (bahkan tanpa pandemi Covid-19) ada, namun berbagai inisiatif multilateral itu tetap memperlihatkan komitmen berbagai negara terhadap solidaritas global yang lebih besar.
Perkembangan di awal 2021 nanti mungkin memperlihatkan bahwa AS akan mengambil peran kepemimpinan global lagi di bawah pemerintahan Biden. Namun demikian, kenyataan menarik yang berlangsung hingga di penghujung 2020 ini adalah bahwa kerjasama multilateral itu telah berjalan tanpa AS.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H