BDF 2020 secara virtual dihadiri sekurangnya 1.000 orang dari 71 negara dan 4 organisasi internasional. Sementara itu, 44 peserta dari 26 negara dan 3 organisasi internasional hadir secara langsung di Nusa Dua, Bali.
Beberapa hal penting menjadi tantangan Kemlu sebagai aktor utama dalam diplomasi demokrasi Indonesia ini.
1. Kemlu perlu menegaskan capaian forum tahunan BDF ini dalam kerangka politik luar negeri Indonesia (PLNI) yang bebas dan aktif. Pengalaman baik dan rutinitas kesukseksan penyelenggaraan secara tahunan perlu dipakai sebagai titik berangkat untuk lebih berorientasi pada hasil konkrit yang ingin dicapai setiap tahun. Hasil konkrit itu perlu ditempatkan dalam kerangka strategi jangka panjang berkaitan dengan domain BDF di dalam diplomasi soft power Indonesia.
2. Dengan cara itu, Kemlu perlu mengidentifikasi dan memetakan posisi Indonesia dalam diplomasi demokrasi di berbagai forum multilateral, termasuk yang berkaitan dengan isu kesehatan, khususnya pandemi Covid-19 ini. Di tahun-tahun mendatang, diplomasi demokrasi perlu dikaitkan dengan isu-isu kesehatan, termasuk vaksinasi dalam konteks nasional maupun global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H