Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Trik Jitu Memilah dan Memilih Ide dalam Menulis

14 Oktober 2020   16:54 Diperbarui: 19 Oktober 2020   20:06 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: www.pexels.com)

Kalau tidak punya ide dipakai sebagai alasan tidak bisa atau susah untuk menulis, itu biasa. Lha yang aneh itu adalah orang mempunyai banyak ide, tapi kok masih bingung juga. Bingung memilih ide mana yang mau dipakai untuk menulis. 

Ini cuma pengalaman pribadi yang mewah. Betul, mewah. Tidak menyangka bisa-bisanya pernah mempunyai momentum banyak ide. Yang terjadi kemudian bukanlah langsung menuliskan ide itu menjadi sebuah tulisan, tetapi malah bingung mau memilih ide mana yang mau ditulis. 

Pada situasi lain, kemewahan memiliki banyak ide itu secara kebetulan bisa saya manfaatkan demi sebanyak-banyaknya tulisan yang bisa saya buat pada saat itu. 

Situasi kedua ini tentu saja bukanlah bahasan pada tulisan ini. Namun demikian, kedua pengalaman itu menjadi bagian dari proses belajar menulis selama ini.

Ketika mengalami kebingungan karena banyak ide itu, kita mungkin bisa mengingat kata bijak "banyak jalan menuju ke Roma". Ada banyak cara untuk mendapatkan jalan keluar dari situasi bingung itu. 

Salah satu dari banyak cara itu adalah memilih dan memilah ide. Cara ini bisa dilakukan dengan catatan, yaitu seorang penulis sudah memiliki banyak ide dan, malah, mengalami kebingungan mau menuliskan ide yang mana. Jadi, syarat dan ketentuan berlaku.

Bagaimana caranya memilih dan memilah ide? Lalu, bagaimana menentukan ide mana yang paling bisa dipakai untuk menulis?

Sebelum menjawab pertanyaan, kita perlu membedakan antara memilah dan memilih. Memilah artinya membedakan sekelompok ide dari yang lain berdasarkan tema atau topik khusus. Lalu, memilih adalah menentukan kelompok ide-ide tertentu yang akan ditulis. 

Dari kelompok ide terpilih itu, kita memilih lagi 1-3 ide yang paling bisa dibuatkan tulisannya. Dari sini, kita kembali ke pertanyaan di alinea sebelumnya.

Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah membuat daftar berbagai ide-ide yang sudah ada atau muncul di pikiran. Ditulis secara mudah saja dari atas ke bawah atau yang model kekinian seperti mind-mapping dalam bentuk lingkaran atau kotak-kotak. Yang penting, cara yang dipakai ini memudahkan kita untuk mengeluarkan sebanyak mungkin ide yang ada di pikiran kita.

Setelah itu, ide bisa dikelompokkan berdasarkan isu atau tema atau topik yang sama. Kita memilah ide berdasarkan tema tertentu, misalnya tema pekerjaan, hobi, tokoh populer, pengalaman pribadi, dan sebagainya. 

Di dalam tema pekerjaan itu, misalnya, ada topik-topik seperti sopir, tukang becak, dosen, guru, dan seterusnya. Begitu pula pada kelompok tema hobi bisa berisi topik-topik lebih khusus terkait hobi. Cara yang sama untuk kelompok tema-tema lain.

Setelah dipilah dengan nama kelompok-kelompok topik, tiba saatnya untuk memilih. Pada saat memilih itu, kita bisa saja menentukan 2-3 ide tambahan yg masih berkaitan dengan ide pertama. 

Gunanya adalah sebagai semacam ide cadangan. Jika ide pertama macet, cadangan ide ke-2 atau ke-3 bisa ditulis dengan masih memanfaatkan beberapa informasi dari tulisan yang memakai ide pertama. Kesamaan informasi di antara ketiga ide itu berasal dari kesamaan kelompok tema atau topik.

Persoalan biasanya muncul ketika harus menentukan satu ide mana yang dipilih untuk menjadi tulisan. 

Cara paling sederhana untuk memilih satu ide itu adalah mempertimbangkan. Pertama, memilih ide yang memang kita kuasai. Kita memiliki pengetahuan mengenai ide itu, baik data, isu-isu, dan argumen dari ide itu. Kepemilikan pengetahuan (background knowledge) pada ketiga hal itu biasanya sangat memudahkan mengkonversi ide menjadi sebuah tulisan.

Kedua, memilih ide dengan data atau informasi yang paling banyak dan mudah diakses. Zaman internet memang menjamin banyak data atau informasi tersedia melimpah. 

Namun demikian, akses terhadap data atau informasi itu yang biasanya menjadi persoalan dengan alasan harus membayar atau ada ketentuan khusus untuk memperoleh data itu.

Dengan mempraktekkan kedua pertimbangan itu, pemilihan satu ide akan lebih mudah dilakukan. Setelah itu, proses mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan harus segera dilakukan. 

Sekali lagi, kedua pertimbangan memilih ide itu, paling tidak, menunjukkan bahwa kita memiliki modal minimal data untuk mengembangkan ide terpilih menjadi sebuah tulisan. 

Dalam situasi seperti ini, seorang penulis terkadang bisa merasa seperti sedang berada dalam momentum untuk menulis. Momentum menulis ini harus benar-benar dimanfaatkan. 

Menulis secara mengalir, bebas, dan seolah sedang bersenang-senang bergelimang kata dan kalimat. Tanpa sadar tulisan sepanjang 500-700 kata sudah selesai dibuat berdasarkan ide terpilih tadi dan kepemilikan data atau informasi.

Meski demikian, pada kenyataannya, cara ini memang tidak selalu mudah diterapkan. Kendala tertentu bisa saja muncul tak terduga. Solusinya adalah latihan setiap hari dengan memilah dan memilih ide. 

Cara ini hanya salah satu saja yang kebetulan saya praktekkan. Orang lain tentu saja memiliki cara berbeda yang lebih nyaman dan lebih cocok dipakai untuk membangun sebuah ide menjadi sebuah tulisan. 

Berbagai cara itu bisa dicoba dipakai untuk membandingkan yang mana yang lebih mudah. Setelah itu, dengan cara sendiri harus bisa menghasilkan tulisan juga.

Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun