Kalau tidak punya ide dipakai sebagai alasan tidak bisa atau susah untuk menulis, itu biasa. Lha yang aneh itu adalah orang mempunyai banyak ide, tapi kok masih bingung juga. Bingung memilih ide mana yang mau dipakai untuk menulis.Â
Ini cuma pengalaman pribadi yang mewah. Betul, mewah. Tidak menyangka bisa-bisanya pernah mempunyai momentum banyak ide. Yang terjadi kemudian bukanlah langsung menuliskan ide itu menjadi sebuah tulisan, tetapi malah bingung mau memilih ide mana yang mau ditulis.Â
Pada situasi lain, kemewahan memiliki banyak ide itu secara kebetulan bisa saya manfaatkan demi sebanyak-banyaknya tulisan yang bisa saya buat pada saat itu.Â
Situasi kedua ini tentu saja bukanlah bahasan pada tulisan ini. Namun demikian, kedua pengalaman itu menjadi bagian dari proses belajar menulis selama ini.
Ketika mengalami kebingungan karena banyak ide itu, kita mungkin bisa mengingat kata bijak "banyak jalan menuju ke Roma". Ada banyak cara untuk mendapatkan jalan keluar dari situasi bingung itu.Â
Salah satu dari banyak cara itu adalah memilih dan memilah ide. Cara ini bisa dilakukan dengan catatan, yaitu seorang penulis sudah memiliki banyak ide dan, malah, mengalami kebingungan mau menuliskan ide yang mana. Jadi, syarat dan ketentuan berlaku.
Bagaimana caranya memilih dan memilah ide? Lalu, bagaimana menentukan ide mana yang paling bisa dipakai untuk menulis?
Sebelum menjawab pertanyaan, kita perlu membedakan antara memilah dan memilih. Memilah artinya membedakan sekelompok ide dari yang lain berdasarkan tema atau topik khusus. Lalu, memilih adalah menentukan kelompok ide-ide tertentu yang akan ditulis.Â
Dari kelompok ide terpilih itu, kita memilih lagi 1-3 ide yang paling bisa dibuatkan tulisannya. Dari sini, kita kembali ke pertanyaan di alinea sebelumnya.
Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah membuat daftar berbagai ide-ide yang sudah ada atau muncul di pikiran. Ditulis secara mudah saja dari atas ke bawah atau yang model kekinian seperti mind-mapping dalam bentuk lingkaran atau kotak-kotak. Yang penting, cara yang dipakai ini memudahkan kita untuk mengeluarkan sebanyak mungkin ide yang ada di pikiran kita.
Setelah itu, ide bisa dikelompokkan berdasarkan isu atau tema atau topik yang sama. Kita memilah ide berdasarkan tema tertentu, misalnya tema pekerjaan, hobi, tokoh populer, pengalaman pribadi, dan sebagainya.Â