Di webinar terakhir, ada ide menarik tentang perlunya memakai nama Indonesia pada nama-nama kopi yang telah populer sekarang ini dan membuat produk kopi dengan nama Indonesia. Ini mengikuti penamaan Vietnam coffee atau Chat Thai untuk minuman teh.
Video terakhir adalah beberapa video kegiatan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Presiden Jokowi mengundang beberapa anak muda pelaku usaha kopi. Yang menarik adalah pernyataan Jokowi bahwa ekspor kopi itu perlu mempertimbangkan kemungkinan membawa barista Indonesia ke luar negeri.Â
Ini merupakan ide menarik. Sama seperti orang Indonesia yang membuka restoran Indonesia di luar negeri, Â para pengusaha restoran itu pasti membawa orang Indonesia sebagai tukang masaknya. Jadi ketika ada orang Indonesia membuka warung kopi Indonesia di luar negeri, maka barista-nya juga orang Indonesia.
Banyak Ide untuk Menulis
Walaupun berbagai macam video itu sudah saya kelompokkan, namun masih banyak video lain dengan bahasan yang sangat beragam. Dengan begitu, ide menulis mengenai kopi Indonesia pun sebenarnya masih jauh lebih banyak daripada yang telah saya catat di atas. Apalagi ketika ide untuk menulis tentang kopi dikaitkan dengan berbagai macam studi yang dimungkinkan untuk menganalisa kopi Indonesia. Ada sangat banyak ide untuk menulis tentang kopi Indonesia.
Toh sampai di situ, saya ternyata masih memiliki persoalan. Rencana awal belum terwujud. Rencananya, saya mencari ide untuk menulis tentang kopi Indonesia dan menulisnya. Akan tetapi, sampai sekarang saya belum bisa menulis utuh satu tulisan dengan satu ide. Yang terjadi adalah saya hanya menulis informasi tentang kopi menjadi beberapa kelompok video tentang kopi seperti di atas.
Saya terpaksa mengubah rencana awal. Setelah gagal menulis satu tulisan utuh, saya malah mendapat ide lain. Ide itu adalah menuliskan berbagai informasi kopi itu ke dalam kelompok-kelompok isu berbeda seperti di atas. Lalu saya membuat benang merahnya. Nah benang merah yang menyatukan semua isu itu adalah bahwa ide untuk menulis opini memiliki banyak macam dan cara.Â
Perubahan ide untuk menulis masih dimungkinkan dengan menggunakan informasi atau data yang sama. Yang penting untuk diperhatikan adalah menyatukan berbagai informasi itu ke dalam satu opini yang menjadi bentuk riil dari ide untuk menulis. Salah satu benang merah yang cocok untuk tulisan ini, misalnya, adalah "Kopi Indonesia: Dari Jokja Sampai ke Moskow."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H