3. Jadwalkan rutin
Penjadwalan rutin ini sebenarnya bersifat fleksibel sesuai dengan situasi masing-masing. Bisa 1 hingga 2 jam tiap hari selama 2-4 hari, misalnya, dengan mempertimbangkan informasi yang diharapkan dapat diperoleh selama waktu itu. Rutin bisa dilakukan setiap hari atau 2-3 kali dalam 1 hari. Rutinitas ini penting agar informasi dapat terkumpul dalam waktu singkat dan dapat menjadi ide untuk segera dituliskan.
4. Proses belajar
Kesadaran bahwa menonton YouTube ini merupakan sebuah proses belajar. Alasannya adalah kurangnya pengetahuan tentang isu-isu yang akan ditonton. Yang penting di sini adalah proses belajar dari YouTube dalam memperoleh ide-ide untuk menulis.Â
Menonton satu isu ---misalnya kondisi kota di luar negeri (London dan  Paris) yang dibuka kembali setelah lockdown--- bisa saja memunculkan lebih dari satu ide untuk menulis. Percayalah kepada saya, YouTube menyediakan ide melimpah untuk menulis. Bahkan YouTube bisa lebih menarik daripada mesin pencari informasi semacam Google Search hanya karena yang pertama lebih berbasis ke video.
5. Tuliskan ide itu segera
Setelah semua proses dan tahapan di atas, ide harus segera dituliskan. Segera dituliskan agar tidak hilang ditelan waktu dan berbagai alasan lain. Menuliskan semua informasi yang berkaitan dengan ide yang dipilih dari sekian banyak pilihan ide yang ada Di pikiran. Menulis secara mengalir saja. Walau ada typo dan kesalahan menulis lainnya, proses menulis harus tetap diteruskan hingga merasa cukup untuk diselesaikan. Proses revisi tulisan dilakukan setelah selesai menulis.
Itu adalah salah satu cara saya memperoleh ide untuk menulis. Pengalaman pribadi yang menjadi kebiasaan saya hingga sekarang. Situasi WFH kadang membuat saya 'mager' alias males gerak. Demi memicu semangat, saya mencari kegiatan mudah dengan hasil maksimal. Salah satunya adalah menonton YouTube demi menghasilkan satu hingga beberapa tulisan dari sebuah isu yang saya tonton di YouTube.
Seperti tulisan lainnya, ini hanya pengalaman saya dan masih banyak pengalaman dari orang lain yang bisa lebih cocok dan dapat diterapkan sesuai situasi dan kondisi kita masing-masing. Bersyukurlah karena memiliki banyak pilihan, sehingga bisa dicoba, dibandingkan, dan dipilih yang paling bermanfaat. Motivasi-nya adalah menyelesaikan masalah secara solutip, seperti bu Tejo. Dari menonton banyak video di YouTube, saya bisa mendapatkan ide membuat tulisan semacam ini. Siapa tahu, saya juga bisa menulis tentang kopi Indonesia di lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H