Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sini, Saya Beritahu Cara Mendapatkan Ide dari YouTube

28 September 2020   17:14 Diperbarui: 28 September 2020   17:12 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg-f8e1a6025affc9c99ac9da08df707036

Mumpung pernah menulis soal yang berkaitan dengan YouTuber, saya teruskan saja menulis soal YouTube. Pertanyaan praktisnya: bagaimana mendapatkan ide menulis dari menonton YouTube?

Popularitas YouTube sudah diakui masyarakat dunia. Bahkan orang menggunakan YouTube sebagai profesi baru dan tempat mencari uang. Dengan mengunggah video menarik, orang berharap mendapatkan view sebanyak-banyaknya. Istilah populernya 'monetisasi'. Lalu, jumlah viewer itu bisa dimonetisasi dengan sejumlah uang tertentu. Suatu kali saya kebetulan menonton salah satu video grup K-Pop BTS di YouTube dengan jumlah viewer satu milyar!

Bagi orang-orang tertentu, YouTube bahkan sudah menggantikan televisi. Walaupun ada televisi di rumah, posisi Youtube lebih dekat di hati. Biasanya diperlukan kegiatan fisik untuk bisa menikmati televisi. Ketimbang turun dari tempat tidur lalu berjalan ke ruang tengah untuk menghidupkan televisi, orang lebih mudah meraih hp-nya yang berada di dekatnya lalu meng-klik aplikasi YouTube itu. 

Saya menganggap perlu menuliskan hal ini karena ada kenyataan menarik mengenai cara banyak orang memperlakukan YouTube. Seperti di media sosial lain (Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn), banyak orang memiliki kebiasaan 'berjalan-jalan' membaca status orang lain, tanpa ada kejelasan. 

Kerjaannya hanya scroll up dan scroll down saja di media sosial itu tanpa ujung. Hanya kuota internet habis yang bisa menghentikannya. Kegiatan jalan-jalan online membaca status orang itu kadang-kadang memakan waktu satu hingga dua jam tanpa disadari. Kalau tidak salah, orang Indonesia memiliki kebiasaan mengakses internet sekitar tiga jam-an setiap hari dan separuhnya mungkin dipakai untuk jalan-jalan online tadi. 

Saya menawarkan cara yang biasanya saya lakukan sejak work from home (WFH) dimulai di pertengahan Maret yang lalu. Tujuannya tidak sekedar mendapatkan pengetahuan dari video-video tertentu di YouTube, tetapi lebih daripada itu. Saya menonton YouTube untuk mendapatkan ide menulis. Jadi, ada dua manfaat sekaligus saya peroleh. Pertama adalah pengetahuan dan kedua adalah tulisan yang anda baca ini.

1. YouTube adalah Obyek
Pertama, kita harus menempatkan YouTube sebagai obyek; dan  kita yang menjadi subyek untuk mencari ide untuk menulis. Harap diingat bahwa tujuan menonton YouTube tidak sekedar menonton dan mendapat pengetahuan. Ada tujuan lebih penting, yaitu mendapatkan ide untuk menulis. 

Hubungan antara subyek dan obyek ini perlu ditekankan di sini mengingat ada kecenderungan kita secara tanpa sadar selama ini telah menjadi obyek dari YouTube. Kita sekedar menonton YouTube tanpa ada tujuan. Begitu memegang hp, langsung membuka YouTube, lalu cek dan menonton yang sedang viral atau ramai menjadi perhatian. Jadi, kita yang memegang kendali atau kontrol dalam menentukan video apa yang mau ditonton dalam sebuah kurun waktu tertentu.

2. Tentukan nonton apa
Sebelum meng-klik aplikasi YouTube, kita harus menentukan dahulu: video apa yang akan ditonton? Ada banyak isu atau topik tersedia di 'gudang' video online bernama YouTube itu. Misalnya soal musik, makanan, pariwisata, kota-kota, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

Saya misalnya pada masa tertentu menonton YouTube tentang kopi Indonesia selama 1-2 jam dalam 2-3 hari. Banyak hal bisa ditonton dari isu kopi ini, mulai dari perkebunan kopi arabika dan robusta di Indonesia, cara membuat minuman kopi (capucino, latte, V60, kopi Vietnam) hingga webinar tentang diplomasi kopi  yang diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow di akhir Agustus 2020.

Dengan cara ini, kita menjadi lebih fokus dalam memilih video di YouTube. Fokus ini penting terkait dengan informasi apa saja yang akan kita peroleh. Istilahnya sekarang adalah you get what you view. Harapan akhir tentu saja adalah mendapatkan ide tentang kopi, misalnya, untuk menulis. Saya sendiri mendapatkan ide yang lebih spesifik (berkaitan dengan pekerjaan saya), yaitu menulis tentang diplomasi kopi Indonesia ke Rusia.

3. Jadwalkan rutin
Penjadwalan rutin ini sebenarnya bersifat fleksibel sesuai dengan situasi masing-masing. Bisa 1 hingga 2 jam tiap hari selama 2-4 hari, misalnya, dengan mempertimbangkan informasi yang diharapkan dapat diperoleh selama waktu itu. Rutin bisa dilakukan setiap hari atau 2-3 kali dalam 1 hari. Rutinitas ini penting agar informasi dapat terkumpul dalam waktu singkat dan dapat menjadi ide untuk segera dituliskan.

4. Proses belajar
Kesadaran bahwa menonton YouTube ini merupakan sebuah proses belajar. Alasannya adalah kurangnya pengetahuan tentang isu-isu yang akan ditonton. Yang penting di sini adalah proses belajar dari YouTube dalam memperoleh ide-ide untuk menulis. 

Menonton satu isu ---misalnya kondisi kota di luar negeri (London dan  Paris) yang dibuka kembali setelah lockdown--- bisa saja memunculkan lebih dari satu ide untuk menulis. Percayalah kepada saya, YouTube menyediakan ide melimpah untuk menulis. Bahkan YouTube bisa lebih menarik daripada mesin pencari informasi semacam Google Search hanya karena yang pertama lebih berbasis ke video.

5. Tuliskan ide itu segera
Setelah semua proses dan tahapan di atas, ide harus segera dituliskan. Segera dituliskan agar tidak hilang ditelan waktu dan berbagai alasan lain. Menuliskan semua informasi yang berkaitan dengan ide yang dipilih dari sekian banyak pilihan ide yang ada Di pikiran. Menulis secara mengalir saja. Walau ada typo dan kesalahan menulis lainnya, proses menulis harus tetap diteruskan hingga merasa cukup untuk diselesaikan. Proses revisi tulisan dilakukan setelah selesai menulis.

Itu adalah salah satu cara saya memperoleh ide untuk menulis. Pengalaman pribadi yang menjadi kebiasaan saya hingga sekarang. Situasi WFH kadang membuat saya 'mager' alias males gerak. Demi memicu semangat, saya mencari kegiatan mudah dengan hasil maksimal. Salah satunya adalah menonton YouTube demi menghasilkan satu hingga beberapa tulisan dari sebuah isu yang saya tonton di YouTube.

Seperti tulisan lainnya, ini hanya pengalaman saya dan masih banyak pengalaman dari orang lain yang bisa lebih cocok dan dapat diterapkan sesuai situasi dan kondisi kita masing-masing. Bersyukurlah karena memiliki banyak pilihan, sehingga bisa dicoba, dibandingkan, dan dipilih yang paling bermanfaat. Motivasi-nya adalah menyelesaikan masalah secara solutip, seperti bu Tejo. Dari menonton banyak video di YouTube, saya bisa mendapatkan ide membuat tulisan semacam ini. Siapa tahu, saya juga bisa menulis tentang kopi Indonesia di lain waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun