Faktor keempat berkaitan dengan pertanyaan, misalnya, tentang bagaimana make over dilakukan? bagaimana pemakaian ruangan hasil make over itu? Sejauh mana otoritas, kekuasaan, dan sumber-sumber daya tersebar atau terkonsentrasi di antara anggota keluarga akan menentukan cara menjalankan make over rumah atau ruangan.
Kelima adalah faktor alasan make over. Apa alasan make over rumah atau ruangan? Make over rumah didorong oleh alasan peningkatan sumber daya pemegang otoritas atau menyeimbangkan otoritas di antara anggota keluarga.
Lima hal di atas perlu dipertimbangkan agar make over rumah merupakan hasil dari proses interaksi di antara anggota-anggota keluarga.Â
Semakin baik proses interaksi berlangsung akan menentukan bagus atau tidaknya make over dan kelangsungannya. Proses make over ini juga mencerminkan keseimbangan antar-kepentingan atau dominasi aktor satu terhadap yang lainnya di dalam rumah itu.Â
Gambar interior di atas bisa dinterpretasikan bahwa ruangan rumah itu mencerminkan keseimbangan kepentingan di antara anggota rumah itu dalam permainan kekuasaan.Â
Keseimbangan ditunjukkan pada warna merah dan kuning yang merujuk kepada warna dua partai politik di Indonesia. Pemilik rumah itu mungkin anggota kedua partai politik itu.
Sekali lagi, proses politik berlangsung dalam keseharian kita tanpa disadari dan, tanpa harus menambahkan proses itu dengan kata 'politik', termasuk pada make over rumah. Ini hanya salah satu saran saja.Â
Setidaknya saya menggunakan topik pilihan kompasiana ini sebagai ide untuk menulis sesuai dengan latar belakang saya. Syukurlah, saya bisa menulisnya dalam bentuk tulisan ini.Â
Seandainya anda menolak soal ada masalah politis dalam make over rumah, maka saran saya adalah tolong jangan dibayangkan. Akhirnya, semoga berkenan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H