Mungkin hingga lima tahun yang lalu, kata 'menerbitkan' berarti mengumpulkan tulisan-tulisan dan mencetaknya menjadi sebuah buku. Bentuk nyata-nya adalah sebuah buku atau dikenal sebagai buku cetak (printed book).Â
Kondisi sekarang telah mengubah anggapan umum itu. Pertama, sekarang menerbitkan tulisan tidak selalu berujung pada sebuah buku cetak, tetapi juga bisa dalam bentuk buku elektronik atau e-book.Â
Kedua, e-book tidak selalu memerlukan ISBN sebagai identitas buku yang diterbitkan. Ketiga, tanpa ISBN, maka syarat ISBN sebuah e-buku bisa digugurkan, yaitu jumlah halaman dan ukuran buku.Â
Ketiga perubahan itu dapat berlangsung jika penerbitan e-book dilakukan lewat ---salah satunya--- Google Play Books. Di sana, ada pilihan memakai atau tanpa ISBN. Untuk jumlah halaman pun cenderung fleksibel, untuk tidak mengatakan bebas jumlahnya.
Untuk keperluan menulis sendiri dan menerbitkan sendiri, sistem Google Play Books bisa ditiru, namun dengan cara yang lebih mudah dan beban lebih ringan.Â
Lebih mudah karena tidak perlu lewat Google tentu saja untuk menerbitkan buku. Fokus tetap pada menulis sendiri beberapa tulisan hingga merasa cukup atau puas dengan jumlah tulisan dan halamannya.Â
Setelah itu, mengubah format tulisan itu menjadi bentuk pdf atau epub supaya tulisan dapat dibaca lebih mudah di berbagai gadget, seperti HP, laptop, tablet, PC, dan multi-platform. Banyak portal online yang menyediakan konversi format ke pdf atau epub secara gratis.Â
Akhirnya, kegiatan menulis sendiri itu diharapkan bisa mengalami tahap menerbitkan sendiri pula.