Mohon tunggu...
Ludfina Mailani Putri
Ludfina Mailani Putri Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi serta memiliki hobi membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Dekat tentang Kesehatan Mental

22 Agustus 2023   19:35 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:37 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dewasa ini kesehatan mental menjadi topik perbincangan yang hangat dikalangan publik setelah banyak orang yang menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada yang belum mengetahui tentang apa itu kesehatan mental dan seberapa besar dampaknya jika diabaikan.

Kesehatan mental harus menjadi perhatian bagi kita semua, bukan hanya bagi mereka yang mengidap gangguan jiwa. Masalah kesehatan mental mempengaruhi tatanan masyarakat secara global. Tingginya angka gangguan psikis hingga percobaan bunuh diri disebabkan oleh karena kurangnya pengetahuan dasar mengenai kesehatan mental sehingga mengakibatkan seseorang tidak sigap dalam menghadapi masalah kesehatan mental.

Lalu, apa itu kesehatan mental?

PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental merupakan keharmonisan dalam kehidupan yang terwujud antara fungsi-fungsi jiwa, kemampuan menghadapi problematika yang dihadapi, serta mampu merasakan kebahagiaan dan kemampuan dirinya secara positif. Orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dalam ruhani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, tenteram.

Selanjutnya, WHO yang dikutip oleh Fakhriyani mendefinisikan tentang kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan berbuah, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya

Istilah lain dalam mengungkapkan kesehatan mental adalah mental health, mental hygiene dan psiko-hygiene. Meskipun berbeda, istilah tersebut sama-sama merujuk pada definisi kesehatan mental. Dan istilah yang sering dipakai saat ini adalah mental health

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL

  • Faktor internal

Faktor internal meliputi faktor biologis dan psikologis. Dimana faktor biologis  meliputi otak, sistem endokrin, sensori, genetika, dan kondisi ibu selama kehamilan. Sedangkan faktor psikologis yang memiliki pengaruh langsung terhadap kesehatan mental yaitu pengalaman awal kehidupan, proses pembelajaran, dan kebutuhan.

  • Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi stratifikasi sosial, interaksi sosial, keluarga, dan sekolah.

KARAKTERISTIK MENTAL YANG SEHAT

Karakteristik kesehatan mental tidak hanya mencakup ciri sehatnya aspek fisik, melainkan juga aspek lainnya yakni psikis, sosial, serta moral-religius, dimana semua aspek tersebut harus seimbang satu sama lain serta berjalan harmonis menuju pada kesejahteraan individu yang bersangkutan.

Berikut merupakan ciri kejiwaan yang sehat, yakni;

  • Memiliki perasaan aman, yang terbebas dari rasa cemas.
  • Memiliki harga diri yang mantap.
  • Spontanitas dalam kehidupan dengan memiliki emosi yang hangat & terbuka.
  • Memilikui keinginan-keinginan duniawi yang wajar sekaligus seimbang, dalam artian mampu memuaskannya secara positif dan wajar pula
  • Mampu belajar mengalah dan merendahkan diri sederajat dengan oran lain.
  • Tahu diri, yakni mampu menilai kekuatan dan kekurangan dirinya baik dari segi fisik maupun psikis, secara tepat dan obyektif.
  • Mampu memandang fakta sebagai realitas dengan memperlakukannya sebagaimana mestinya (tidak berkhayal).
  • Toleransi terhadap ketegangan atau sres, artinya tidak panik saat menghadapi masalah sehingga tetap positif antara fisik, psikis, dan sosial.
  • Memiliki integrasi dan kemantapan dalam kepribadiannya.
  • Mempunyai tujuan hidup yang adekuat (positif dan konstruktif).
  • Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman.
  • Mampu menyesuaikan diri dalam batas-batas tertentu sesuai dengan norma-norma kelompok serta tidak melanggar aturan-aturan yang telah disepakati bersama atau aturan yang ditentukan dalam kelompok.
  • Memiliki kemampuan untuk tidak terikat penuh oleh kelompok. Artinya memiliki pendirian sendiri sehingga mampu menilai baik-buruk maupun benar-salah mengenai kelompoknya.

KARAKTERISTIK MENTAL YANG TIDAK SEHAT

Kondisi kesehatan mental yang sulit dicapai, akan berkembang pribadi yang memiliki mental yang sakit (mental illness), dengan beberapa ciri. Berikut merupakan ciri kejiwaan yang tidak sehat, yakni;`

  • Merasa tidak bahagia dalam kehidupan dan hubungan sosial
  • Merasa dalam keadaan tidak aman, diekam dengan rasa takut dan khawatir yang mendalam
  • Tidak percaya akan kemampuan diri
  • Tidak mmeiliki kematangan emosional
  • Kepribadian yang kurang mantap
  • Mengalami gangguan dalam sistem syarafnya
  • Tidak dapat memahami kondisi dirinya sendiri.

Lebih lanjut, mental illness ditandai dengan:

  • Anxiety (kecemasan/kegelisahan) dalam kehidupan individu
  • Mudah tersinggung/marah
  • Agresif & destruktif (merusak)
  • Pemarah yang berlebih
  • Tidak mampu menghadapi kenyataan secara realistik
  • Memiliki gejala psikosomatis (sakit fisik yang diakibatkan oleh gangguan psikis, misalnya karena stres)
  • Tidak beriman kepada Tuhan semesta alam.

CONTOH GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

Dari sekian banyak jenis gangguan kesehatan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah:

  • Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

  • Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

  • Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas atau takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit dikendalikan.

  • Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.

  • Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia), mimpi buruk (parasomnia), atau sangat mudah tertidur (narkolepsi).

PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN MENTAL

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan mental :

  • Melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga. Dengan melakukan aktivitas fisik, tubuh akan memproduksi hormone endorfin yang dapat meredakan stres, mengurangi rasa khawatir, dan memperbaiki mood.
  • Menghentikan kebiasaan buruk seperti konsumsi minuman beralkohol, dan begadang.
  • Memastikan tubuh mendapat waktu istirahat yang cukup.
  • Membuat rutinitas sendiri seperti melakukan hobi atau kegiatan yang disukai
  • Lebih bijak memilah informasi. Menonton, membaca, atau mendengarkan berita tentang pandemi sering kali memunculkan rasa cemas dan khawatir berlebihan. Oleh karena itu, batasi waktu untuk menerima berita mengenai pandemi dan tetap bijak dalam mencerna informasi yang ada.
  • Menjaga komunikasi dengan sahabat dan keluarga.
  • Menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
  • Membiasakan berfikir positif.
  • Mengkonsumsi makanan bergizi
  • Mencari bantuan professional jika memang dibutuhkan

PENGOBATAN MASALAH KESEHATAN MENTAL

  • Diagnosa gangguan kesehatan mental

Diagnosis gangguan kesehatan mental akan dimulai dengan pemeriksaan medis dan psikiatri oleh ahli jiwa atau psikiater. Oleh karena itu, dokter akan menanyakan riwayat gejala pasien dan penyakit keluarga lainnya. Setelah itu, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menghilangkan kemungkinan penyakit tambahan.

Dokter akan meminta pasien menjalani pemeriksaan tambahan seperti skrining obat-obatan dan alkohol, pemeriksaan fungsi tiroid, dan rontgen komputer (CT) jika diperlukan untuk memastikan apakah ada masalah otak.

Dokter akan meresepkan obat dan perawatan yang sesuai sementara tidak ditemukan kondisi medis lain.

  • Pengobatan gangguan kesehatan mental

Ada beberapa cara penanganan gangguan kesehatan mental yang bisa menjadi pilihan sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pengidap, yaitu:

  • Psikoterapi

Pertama, penanganan dengan psikoterapi. Ini merupakan jenis terapi dengan media yang aman untuk mengungkapkan perasaan dan memberikan saran yang sesuai. Dalam situasi ini, psikiater akan memberi bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan.

Sementara itu, psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit kesehatan mental. Contohnya cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.

  • Obat

Pengobatan penyakit kesehatan jiwa biasanya bertujuan untuk mengubah bahan kimia otak. Beberapa jenis obat termasuk antidepresan trisiklik, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI). Untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik, dokter biasanya meresepkan obat dengan psikoterapi.

  • Perawatan intensif di rumah sakit

Jika seseorang mengalami gejala masalah kesehatan jiwa dan membutuhkan pengawasan ketat, dokter dan ahli kejiwaan akan menyarankan agar mereka dirawat di rumah sakit. Jika pasien menunjukkan gejala kondisi gawat darurat, seperti percobaan bunuh diri, perawatan intensif juga mungkin diperlukan.

  • Supporting group

Support group umumnya memiliki anggota pengidap penyakit kesehatan mental yang sejenis atau mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Ketika melakukan sesi grup, orang-orang berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan yang lebih tepat, cepat, dan optimal.

  • Stimulasi pada otak

Stimulasi pada otak adalah rekomendasi penanganan gangguan kesehatan jiwa lainnya. Stimulasi pada otak dapat berupa elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, stimulasi otak dalam, dan terapi eksperimental yang disebut stimulasi saraf vagus.

  • Rehabilitasi

Tujuan utama pengobatan penyalahgunaan zat atau rehabilitasi adalah untuk membantu orang yang mengalami gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh ketergantungan pada zat terlarang.

  • Perawatan mandiri

Selain mendapatkan perawatan medis dengan bantuan psikolog atau psikiater, pengidap juga dapat melakukan perawatan kesehatan mental secara mandiri. Misalnya, mengubah pola hidup dan pola makan yang lebih sehat, dan belajar mengelola stres dengan baik. Selain itu, perawatan mandiri tanpa bantuan medis dapat mempercepat pemulihan, memantau kondisi kesehatan Anda, dan mengenali faktor-faktor yang menyebabkan gangguan mental.

KESIMPULAN

Kesehatan jiwa atau mental penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena  hingga  saat  ini  terus  terjadi  peningkatan  kasus  gangguan  jiwa,  baik gangguan ringan hingga berat. Masalah kesehatan mental ini dapat terjadi pada siapa  saja. Harapannya adalah yang sehat tetap menjadi sehat, yang resiko tidak menjadi gangguan  dan  yang  gangguan  mendapat  penanganan  sehingga  menjadi mampu  untuk produktif kembali.  Untuk  mencapai  semua  itu  diperlukan dukungan dari berbagai pihak, baik dari keluarga dan masyarakat juga pada petugas  kesehatan  dan  pemerintah,  mulai  dari pemerintah  daerah  hingga pusat. Dukungan dari berbagai pihak ini akan mampu meningkatkan kesehatan jiwa  di  masyarakat,  dan  megurangi  kekambuhan  pada  mereka  yang berada pada kelompok gangguan jiwa.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ekayamti, E., Rohmawati, D. L., & Komalawati, R. (2023). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Kesehatan Jiwa Serta Kepedulian Terhadap Kelompok Resiko dan Gangguan Jiwa. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 6(2), 109-118. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023 dari https://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/jpk/article/view/254/153 

Fadli, Rizal (2023). Kesehatan Mental. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023 dari https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: Duta Media Publishing. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023 dari https://www.researchgate.net/profile/Diana-Fakhriyani/publication/348819060_Kesehatan_Mental/links/60591b56458515e834643f66/Kesehatan-Mental.pdf

Kartikasari, M. N. D., Fitria, Y., Damayanti, F. E., Prabu, S., Fatsena, R. A., Kusumawaty, I., ... & Budi, Y. S. (2022). Kesehatan mental. Global Eksekutif Teknologi. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023 dari https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=gbSYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kesehatan+mental&ots=-sQhV1FEwe&sig=vW5GrxBU7PSJe6MwfFqMI2kjkoc&redir_esc=y#v=onepage&q=kesehatan%20mental&f=false

Pittara (2022). Gangguan Mental. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2023 dari https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun