Mohon tunggu...
LUDA SOFIAH
LUDA SOFIAH Mohon Tunggu... Guru - KEPALA SEKOLAH

suka belajar berbagi dan berteman untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mutu Sekolah

13 Desember 2022   14:46 Diperbarui: 13 Desember 2022   15:28 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat penting, sebab dengan ilmu yang dimiliki seseorang, akan menjadi satu indikator yang membedakannya dengan orang lain, bahkan dengan ilmu pengetahuan itu pulalah yang mengantarkan seseorang memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia, secara sederhana.

Pandangan N. Driyarkara SJ : Budi pekerti memiliki arti sebagai tabiat yang kita maui atau kehendaki sehingga perlu kita bangun secara terus menerus bermodalkan anasir-anasir warisan yang terbawa dari kelahiran kita. Dalam usaha membangun tabiat yang kita maui atau kehendaki ini kita juga harus berhadapan dengan pengaruh-pengaruh lingkungan, sekitar

Perubahan perubahan tahap petumbuhan dan watak dipengaruhi oleh keseharian seiring perkembangan kejiwaan anak dikelanjutan hidupnya, maka kita diharapkan selalu membentengi secara total baik secara fisik, kejiwaan dan kecerdasan, sikap sosial ahlak maupun spiritual. Memang hal ini tidak mudah karena memerlukan waktu dan proses yang lama selain berbagai tantangan yang akan dihadap

1. Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

Pendidikan karakter sudah pernah diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan karakter ini belum cukup kuat. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Pendidikan karakter mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. penanaman karakter positif ini sangat diperlukan sejak dini agar bisa menjadi modal mereka dalam mengarungi perjalanan hidup yang sangat berat

Secara programatik, adalah usaha bersama semua guru dan pimpinan sekolah, melalui semua mata pelajaran dan budaya sekolah Pembinaan dan pengembangan itu terjadi melalui proses aktif peserta didik dalam belajar.,Disiplin dalam melakukan kegiatan sehari hari mulai dari pembiasaan dalam tata tertib sekolah, datang ke sekolah hingga pulang sekolah, Pendidikan budaya dan karakter bangsa diartikan sebagai proses internalisasi serta penghayatan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dilakukan peserta didik secara aktif dibawah bimbingan guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan serta diwujudkan dalam kehidupannya di kelas, sekolah, dan masyarakat

2. Menjadikan  Sekolah Rujukan bagi Sekolah DasarLain

Sekolah sebagai system sosial pada hakikatnya merupakan susunan dari peran dan status yang berbeda-beda, dimana masing-masing bagian tersebut terkonsentrasi pada satu kekuatan legal struktural yang menggerakkan daya orientasi demi mencapai tujuan tertentu. Tentu saja sistem sosial tersebut bermuara pada status sekolah sebagai lembaga formal. Sosialisasi dan enkulturasi melalui pendidikan dengan belajar adat (kebiasaan sosial).

Lingkungan sekolah merupakan suatu sistem yang terdiri dari sejumlah variabel dan faktor utama yang dapat diidentifikasi sebagai budaya sekolah, kebijakan dan politik sekolah, kurikulum formal, dan bidang studi. Variabel dan faktor sekolah sebagai sistem sosial

Sekolah Dasar Negeri Tegal jetak tumbuh dan berkembang sejak tahun 1973 telah menghasilkan lulusan terbilang cukup baik. Menjadi sekolah dan pusat kegiatan gugus 2 Sebagai central Sekolah Dasar Negeri tegal jetak mengadakan KKg , musyawarah perkembangan keset araan mutu sekolah ke sekolah imbas, bekerja sama dengan pihak berwenang menumbuhkan semangat mendidik yang lebih baik dan berkualitas,mengadakan Pembinaan, pengembangan dipusatkan di Sekolah Dasar Negeri Tegal jetak sebagai sekolah inti mendominasi perkembangan pendidikan,kususnya di kecamatan ciruas dan kabupaten Serang karena selain hasil capaian kelulusan serta prestasi yang di dapat, sekolah juga menjadi mitra USAID prioriitas selam 5 Tahun, pemenang pengelolaan perpustakaan terbaik dan hasilnya di imbaskan kesekolah sekolah yang membutuhkan pengetahuan tentang pengelolaan perpustakaan serta budaya membaca .baik di dalam kota atau kabupaten lainnya

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar

Manajemen Berbasis Sekolah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan MBS adalah bentuk penerapan otonomi daerah bidang pendidikan sebagai alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreativitas sekolah serta memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat. implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran juga sebagai awal yang baik untuk menuju sekolah yang efektif

Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan luast tentang sekolah dan pendidikan. Lebih lanjut lagi, kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai menejer sekolah dalam meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, membina, dan memberikan saran-saran positif kepada guru. Di samping itu, kepala sekolah juga melakukan tukar pikiran, sumbang saran, dan studi banding antarsekolah untuk menyerap kiar-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain

2. Melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah Dasar

Kurikulum mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menempatkan budaya Indonesia sebagai dasar pengembangan pendidikan Indonesia yang mampu dan bermanfaat untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia

Beberapa Pilihan strategi ini dilaksanakan secara simultan, dan harus tergambar dalam langkah-langkah model pembelajaran berbasis multikultural.

A. Strategi Pencapaian Konsep. Digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan eksplorasi budaya lokal untuk menemukan konsep budaya apa yang dianggap menarik bagi dirinya dan selanjutnya menggali nilai-nilai yang terkandung dalam budaya daerah asal tersebut.agar latar budaya setempat tetap terjaga.

B. Strategi cooperative learning. Dalam tataran belajar dengan pendekatan multikultural, penggunaan strategi cooperative learning, diharapkan mampu meningkatkan kadar partisipasi siswa dalam melakukan rekomendasi nilai-nilai lokal serta membangun cara pandang kebangsaan, meningkatkan kualitas dan efektivitas proses belajar siswa, suasana belajar yang kondusif dalam pembelajaran.

C.Strategi analisis sosial . Difokuskan untuk melatih kemampuan siswa berpikir secara induktif, dari setting ekspresi dan komitmen nilai-nilai budaya lokal (cara pandang lokal) menuju kerangka dan bangunan tata pikir atau cara pandang yang lebih luas dalam lingkup nasional (melalui cara pandang kebangsaan).

D.Strategi analisis nilai, siswa memiliki keterampilan mengembangkan kecakapan hidup dalam menghormati budaya lain, toleransi terhadap perbedaan, akomodatif, terbuka dan jujur dalam berinteraksi dengan teman (orang lain)).

3. Implementasi Gerakan Literasi di sekolah Dasar

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca buku nonpelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Beberapa gerakan literasi yang telah diklakukan di sekolah antara lain

* Memberi nama jenis tanaman yang ada di sekitar sekolah, selain siswa mengenal nama nama jenis tanaman, bagi siswa kelas rendah yang masih berlatih mengeja tanpa bimbingan guru ketika sedang bermain dihalaman sekolah secara spontan membaca dan mengeja kata sebuah nama yang tertera di batang tanaman

* Pildacil setiap jum`at pagi dengan menampilkan 3 orang siswa secara bergiliran setiap minggu untuk membaca dan berpidato membaca juz ama atau beberapa ayat pendek selama 15 menit sebelum belajar di mulai. Membaca senyap, membaca nyaring dan membaca lanjut bergantian

* Membuat pojok baca di setiap sudut kelas dengan variasi buku bacaan yang di bawa siswa dari rumah, tersedianya rak baca di setiap teras kelas agar warga sekolah bisa membaca di manapun yang dianggap nyaman

* Saung baca untuk siswa yang mendapat layanan bimbingan konseling membaca bagi siswa kelas rendah dan juga dapat digunakan membaca buku dari perpustakan

* Poster poster jenis baleho atau pamplet gerakan membaca dan pesan moral serta kata kata bijak yang di setiap tebok gedung yang sesuai dengan kegunaan ruangan

Mengadakan perlombaan atau mengikuti kompetensi baik di sekolah maupun luar sekolah seperti acara bulan bahasa, dan hari besar lain sebagai satrana evaluasi kompetensi hasil belajar diantaranya, mewarnai lomba puisi, mendongeng, drama, cerita rakyat, cergam, pidato dan pildacil. mengikuti FLSN dan kompetensi lainnya baik tingkat kecamatan kabupaten maupun propinsi.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, tentunya di mulai dari kesadaran tinggi serta tanggung jawab dari diri kita, lalu membias dan jadi panutan untuk terus memperbaiki kekurangan, Terima kasih semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun