Sekolah Dasar Negeri Tegal jetak tumbuh dan berkembang sejak tahun 1973 telah menghasilkan lulusan terbilang cukup baik. Menjadi sekolah dan pusat kegiatan gugus 2 Sebagai central Sekolah Dasar Negeri tegal jetak mengadakan KKg , musyawarah perkembangan keset araan mutu sekolah ke sekolah imbas, bekerja sama dengan pihak berwenang menumbuhkan semangat mendidik yang lebih baik dan berkualitas,mengadakan Pembinaan, pengembangan dipusatkan di Sekolah Dasar Negeri Tegal jetak sebagai sekolah inti mendominasi perkembangan pendidikan,kususnya di kecamatan ciruas dan kabupaten Serang karena selain hasil capaian kelulusan serta prestasi yang di dapat, sekolah juga menjadi mitra USAID prioriitas selam 5 Tahun, pemenang pengelolaan perpustakaan terbaik dan hasilnya di imbaskan kesekolah sekolah yang membutuhkan pengetahuan tentang pengelolaan perpustakaan serta budaya membaca .baik di dalam kota atau kabupaten lainnya
1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
Manajemen Berbasis Sekolah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan MBS adalah bentuk penerapan otonomi daerah bidang pendidikan sebagai alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreativitas sekolah serta memberikan otonomi (kewenangan dan tanggungjawab) lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat. implementasi manajemen kurikulum dan pembelajaran juga sebagai awal yang baik untuk menuju sekolah yang efektif
Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan luast tentang sekolah dan pendidikan. Lebih lanjut lagi, kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai menejer sekolah dalam meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan melakukan supervisi kelas, membina, dan memberikan saran-saran positif kepada guru. Di samping itu, kepala sekolah juga melakukan tukar pikiran, sumbang saran, dan studi banding antarsekolah untuk menyerap kiar-kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain
2. Melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah Dasar
Kurikulum mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menempatkan budaya Indonesia sebagai dasar pengembangan pendidikan Indonesia yang mampu dan bermanfaat untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia
Beberapa Pilihan strategi ini dilaksanakan secara simultan, dan harus tergambar dalam langkah-langkah model pembelajaran berbasis multikultural.
A. Strategi Pencapaian Konsep. Digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam melakukan kegiatan eksplorasi budaya lokal untuk menemukan konsep budaya apa yang dianggap menarik bagi dirinya dan selanjutnya menggali nilai-nilai yang terkandung dalam budaya daerah asal tersebut.agar latar budaya setempat tetap terjaga.
B. Strategi cooperative learning. Dalam tataran belajar dengan pendekatan multikultural, penggunaan strategi cooperative learning, diharapkan mampu meningkatkan kadar partisipasi siswa dalam melakukan rekomendasi nilai-nilai lokal serta membangun cara pandang kebangsaan, meningkatkan kualitas dan efektivitas proses belajar siswa, suasana belajar yang kondusif dalam pembelajaran.
C.Strategi analisis sosial . Difokuskan untuk melatih kemampuan siswa berpikir secara induktif, dari setting ekspresi dan komitmen nilai-nilai budaya lokal (cara pandang lokal) menuju kerangka dan bangunan tata pikir atau cara pandang yang lebih luas dalam lingkup nasional (melalui cara pandang kebangsaan).
D.Strategi analisis nilai, siswa memiliki keterampilan mengembangkan kecakapan hidup dalam menghormati budaya lain, toleransi terhadap perbedaan, akomodatif, terbuka dan jujur dalam berinteraksi dengan teman (orang lain)).