5. Monitoring dan Evaluasi
Setiap pelatihan yang diadakan perlu dievaluasi untuk melihat efektivitasnya. Kepala sekolah harus membangun sistem monitoring dan evaluasi yang transparan dan adil, di mana feedback dari guru sangat dihargai. Dengan demikian, kepala sekolah dapat terus memperbaiki program pelatihan berdasarkan umpan balik yang diterima.
6. Menjadi Teladan
Kepala sekolah harus menjadi teladan dalam penerapan prinsip-prinsip yang diajarkan. Dengan menunjukkan komitmen dan dedikasi terhadap pengembangan profesional, kepala sekolah akan menginspirasi guru untuk terus belajar dan berkembang.
Dengan menerapkan tahapan aksi tersebut diatas, kepala sekolah tidak hanya dapat mengatasi hambatan dan tantangan dalam pelatihan guru, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Konsep piramida terbalik menjadi landasan kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang sportif dan produktif.
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam menghadapi hambatan dan tantangan yang mungkin timbul dari hasil pelatihan guru. Metode piramida terbalik menjadi strategi yang digunakan untuk memastikan keberhasilan implementasi dan peningkatan kualitas hasil pelatihan para guru, beberapa  tindak lanjut yang saya lakukan  dari hasil pelatihan guru yang telah dilakukan
A. Sosialisasi dan Edukasi
Langkah pertama memastikan seluruh staf dan guru memahami konsep dan manfaat metode Konsep Piramida Terbalik. melakukan sosialisasi dan supervisi untuk lanjutkan pemahaman prinsip dasar dari metode ini dan bagaimana penerapan nya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
B. Pastikan sekolah untuk mendukung implementasi metode ini.
      Ini bisa berupa buku panduan, materi pelatihan, dan akses ke platform belajar online yang relevan. Selain itu, sediakan waktu bagi guru untuk berlatih dan mempersiapkan pelajaran mereka dengan menggunakan metode ini
C. Pendampingan dan Mentoring