Mohon tunggu...
Lucy Yolanda
Lucy Yolanda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Baleendah

Lukislah harimu dengan tulisan yang bermakna :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dari Honorer Menjadi ASN

29 Juli 2023   10:06 Diperbarui: 29 Juli 2023   10:12 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami pun alhamdulillah mengizinkan niat saya. Beliau ternyata mendukung apa yang telah menjadi cita-cita, walaupun kadang-kadang terlihat cuek antara paham atau tidak akan keadaan saya.

Hal ini saya lakukan salah satunya karena saya ingin menjadi wanita yang mandiri, bahkan senang apabila bisa membantu keluarga. Dimulai dari langkah kecil ini, semoga berkah. Aamiin.

Tahun demi tahun berganti. Tak pernah kulewatkan setiap diadakannya pengadaan seleksi CPNS. Bahkan pernah terbersit dalam hati, saya akan terus mengikuti tes sampai lolos, sampai usia maksimal.

Walaupun kadang gagal, ataupun  hasil kurang memuaskan. Hal itu 'memaksa' saya untuk terus mencoba lagi. Memang letih, bahkan hampir putus asa, tapi karena tekad dan motivasi yang tertanam, menjadi pengerak untuk terus melangkah sampai tercapai cita-cita.

Cibiran tak luput jua didapatkan, baik dari tetangga maupun orang-orang sekitar. Yang sering memandang sebelah mata profesi guru honorer ini, "Buat apa betah-betah jadi guru honor, udah gaji kecil, kerjaan banyak, murid pada bandel, dan lainnya....". Saya hanya tersenyum dan mendengarkan dengan baik keluh-kesah mereka. Melihat orang-orang yang berpikiran sempit seperti itu, saya berdoa semoga hati mereka tercerahkan.

Dalam lubuk hati ini, bukanlah sekadar materi/kepentingan duniawi semata, lebih dari itu adalah cita-cita dan panggilan hati. Ada kepuasan tersendiri ketika siswa paham terhadap apa yang kita ajarkan. Dan melihat mereka ceria dalam mengikuti pembelajaran adalah hal yang lebih memuaskan dibandingkan materi. Bukankah apabila kita menjadi manfaat untuk sesama, Allah memberikan kebaikan seluas langit dan bumi? Itu adalah salah satu firman-Nya sebagai pelipur hati saya.

Puji syukur, di tahun 2022 saya lolos seleksi pengadaan ASN PPPK dan masuk kategori Prioritas 1, Alhamdulillah. Suka cita tak tergambarkan, keluarga pun turut bahagia dan mendoakan. Seiring dengan restu mereka, amanah ini adalah awal perjuangan saya untuk lebih keras mengabdi memberikan pelayanan kepada siswa dan lembaga, dengan terus berusaha melakukan pengembangan diri dan potensi. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan. Aamiin YRA.

Semua ini memang tidaklah mudah, mengingat perjuangan dan keistiqomahan tekad harus senantiasa terpelihara dalam diri kita. Ingatlah bukankah "Apa yang kita semai pastilah kita tuai ? Dan hasil tak pernah menyalahi usaha yang kita lakukan?" Biarkanlah orang yang mencibir, iri, ataupun yang mendengki, karena kelak akan menjadi bekal keburukan mereka sendiri di kemudian hari. Selama kita hidup dalam merenda kebaikan dan cita-cita pastilah akan kita tuai kebaikan pula di kemudian hari, begitupun sebaliknya.

Oleh karenanya, marilah kita sertakan Allah dalam setiap langkah. Pada saat-saat kita berjuang, Allah sedang menempa kesiapan diri kita agar lebih siap dan matang menyongsong hari terbaik kita.

Tetaplah menjadi diri sendiri jangan memaksa menjadi standar orang lain, sertakan Allah maka hidup kita akan lebih bahagia dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun