Mohon tunggu...
Rafael Untung
Rafael Untung Mohon Tunggu... Lainnya - Off

Haloo, untung disini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bisa Lewat Kah ?

20 November 2017   21:44 Diperbarui: 24 November 2017   22:27 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo teman - teman selamat datang di esai ke empat, kali ini kita akan membahas mengenai  "Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa leukosit granuler  dapat melakukan diapedesis, tapi ada juga yang berpendapat  hanya leukosit agranuler yang dapat melakukan diapedesis. Ada di pihak manakah kamu dan mengapa?" Nah, sebelum masuk kedalam pembahasan mari kita mempelajari lebih dalam dulu lebih dalam mengenai leukosit dan diapedesis.

sel-darah-putih-5a16aea52599ec740e19b2c2.jpg
sel-darah-putih-5a16aea52599ec740e19b2c2.jpg
gambar jenis - jenis sel darah putih 

Leukosit merupakan salah satu dari sel darah yaitu usel darah putih. Karakteristik leukosit adalah sebagai berikut :

  • Jumlah normal leukosit di dalam darah yaitu sekitar 5.000 - 10.000 sel/mm3 darah.
  • Lebih aktif di dalam jaringan bukan di dalam pembuluh darah
  • Dihasilkan di sumsum tulang merah maupun kuning yang kemudian bertahan pada di dalam sirkulasi darah hanya sehari dan ketika sudah masuk ke dalam jaringan dapat bertahan hingga beberapa bulan tergantung jenis leukositnya

Sifat - sifat yang dimilki oleh leukosiit :

  • Diapedesis,kemampuan untuk keluar menembus pori - pori membrane kapiler menuju ke jaringan
  • Bergerak amuboid, mampu bergerak seperti Amoeba
  • Kemotaksis,bergerak mendekati ataupun menjauhi pelepasn suatu zat kimia
  • Fagositosis,mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel - sel darah merah yang sudah rusak.

2 Jenis leukosit berdasarkan ada / tidaknya granula di dalam sitoplasma nya :

1) Granulosit ada granulanya, dibagi menjadi 3 :

  • Neutrofil , 60 % dari jumlah leukosit
  • Eosinofil, 1 - 3 % dari jumlah leukosit
  • Basofil, 1 % dari jumlah leukosit

2) Agranulosit tidak ada granulanya, dibagi menjadi 2 :

  • Limfosit, 30 % dari jumlah leukosit, dibagi menjadi 2 :
  • Limfosit B
  • Limfost T 
  • Monosit, 3-8 % dari jumlah leukosit

Nah setelah kita mendalami tentang leukosit dan diapedesis, mari membahas  " leukosit granuler (granulosit)  dan leukosit agaranuler (agranulosit) dapat melakukan diapedesis atau hanya leukosit agranuler ( agranulosit ) saja yang dapat melakukan diapedesis, Ada di pihak manakah kamu dan mengapa?" Saya berpendapat bahwa semua jenis leukosit baik yang granulosit maupun agranulosit mampu melakukan diapedesis, sejauh adanya alasan untuk dari pembuluh darah itu.

Secara singkat dikatakan, diapedesis sel darah putih atau leukosit merupakan kemampuan sel tersebut untuk keluar menembus pori - pori membran kapiler menuju ke jaringan. Maka pertanyaan pertama bagaimana sebuah sel leukosit dapat melakukan diapedesis ? Di teori dijelaskan bahwa sel darah putih tidak dapat bertahan lama dalam sirkulasi darah yaitu hanya dalam 1 hari saja, namun dapat bertahan lama atau lebih aktif didalam jaringan. Nah, tapi sel darah putih tidak mungkin pindah menuju jaringan secara langsung melalui diapedesi, pasti terdapat suatu pemicu. Pemicu itu diantaranya dapat berupa : luka, infeksi oleh bakteri atau virus, benda asing yang masuk kedalam tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa, pemicu nya dapat merupakan respon terhadap inflamasi.

Contohnya, apakah kamu pernah digigit oleh nyamuk atau serangga lainya. Awal nya tidak kelihatan namun, setelah beberapa saat kemudian akan terlihat bekas gigitan nyamuk atau serangga tersebut akan menggelembung. Nah ini salah satu penyebab datang dan berkumpul nya  sel - sel darah putih serta cairan darah ke tempat dimana masuk nya benda asing yang berasal dari nyamuk atau serangga tersebut.

mosquito-biting-swellmarco-uliana-1-5a16affcca269b2f4055c452.jpg
mosquito-biting-swellmarco-uliana-1-5a16affcca269b2f4055c452.jpg
ganbar gigitan nyamuk 

Contoh lainya juga pada saat kita memakan makanan yang ternyata kita alergi terhadap makan tersebut. Tak lama kemudian kita mengalami biduran,yaitu bintil - bintil pada permukaan kulit kita yang terasa gatal. Hal ini juga termasuk aktivitas keluarnya sel darah putih dari pembuluh menuju ke berbagai jaringan untuk mengatasi makanan yang diaanggap sebagai antigen oleh tubuh kita.

biduran-5a16b02bc81c6314703159f2.jpg
biduran-5a16b02bc81c6314703159f2.jpg
gambar orang yang terkena biduran 

Menurut "Microbiology: An Evolving Science Third Edition, NortonPublishing"Misalnya, bila sebuah serpihan kayu atau benda lainya tertancap pada kulit kita, akan menyebabkan luka pada bagian yang tertancap. Bakteri maupun mikroorganisme lain nya yang terdapat pada benda tersebut dan pada lingkungan luar akan masuk dan mulai menginfeksi jaringan sekitar dimana luka itu berada. Hal ini akan direspon oleh tubuh dengan terjadinya inflamasi dan kemudian direspon oleh datang nya makrofag(monosit yang telah bermigrasi kedalam jaringan ) yang kemudian akan memakan atau memfagosit mikroorganisme asing tersebut.

immunity-10-638-5a16b01451699566c668ae62.jpg
immunity-10-638-5a16b01451699566c668ae62.jpg
gambar respon tubuh terhadap inflamasi

 

vasodilation-5a16b0ae2599ec75720c4252.jpg
vasodilation-5a16b0ae2599ec75720c4252.jpg
gambar pembuluh darah yang mengalami vasodilasasi

Makrofag kemudian akan melepaskan sitokin,yang merupakan salah satu zat kimia yang menstimulasikan Cell Adhesion Molecule atau CAMs(membantu sel - sel lain agar dapat menempel pada sekelilingnya) di sel endotelium pada pembuluh darah (tepat nya kapiler) sehingga mengaktifkan selectinpada dinding endothelium bagian dalam (karena pada dinding endotelium maka disebut e- selectin). Selectin kemudian akan membantu memperlambat  leukosit (dalam hal ini neutrofil ) yang sedang lewat, sehingga akan menggelinding pada sepanjang dinding sel endotelium.  

Lalu karena dalam hal respon inflamasi, neutrofil akan mengaktifkan Integrin(salah satu reseptor adhesi) pada permukaannya yang kemudian akan berikat dan mengunci pada AICAM 1 dan V CAM 1( yang merupakan reseptor adesi)  pada dinding endotelium. Maka lama kelamaan neutrofil yang menggelinding akan berhenti.

Pada bagian jaringan yang terluka atau rusak tadi. Akan mengeluarkan zat kimia yang disebut bradykinin,yang merupakan zat kimia yang menyebabkan vasodilatasi yang merupakan pelebaran lumen pembuluh darah. Sehingga cairan dan leukosit dapat masuk kedalam jaringan. Selain itu vasodilatasi dapat pula disebabkan oleh adanya histamin yang dihasilkan oleh sel tiang atau mast cell ataupun basofil.

Kemudian neutrofil dapat melakukan diapedesis atau ekstravasasi, dan masuk kedalam jaringan tersebut. Lalu akan mulai mengatasi bakteri atau virus atau benda asing yang telah masuk kedalam jaringan tersebut via fagositosis.  Kemudian sel - sel leukosit lainya juga akan mengikuti masuk kedalam jaringan untuk membantu proses perlindungan tubuh baik dengan cara fagositosis ataupun cara lainnya.

Nah, dari sumber diatas, dikatakan bahwa neutrofil (leukosit granuler) juga dapat melakukan diapedesis dan menjadi jenis leukosit pertama yang keluar dari pembuluh darah untuk segerta menanggapi benda asing yang masung kedalam tubuh. Kenapa demikian ? Menurut saya karena jumlah dari neutrofil itu sendiri yaitu 60 % dari seluruh leukosit dan berperan sebagai fagositosik yang aktif. 

Maka dari itu bisa dikatakan, karena jumlah nya yang banyak dan fungsinya, neutrofil menjadi "dispensable" maksudnya dapat digunakan sebanyak banyaknya untuk melawan benda asing atau antigen yang masuk kedalam tubuh.  Serta diketahui pula terdapat makrofag yang merupakan monosit yang telah bermigrasi maka juga dapat dikatakan bahwa monosit juga dapat melakukan diapedesis untuk bermigrasi ke jaringan lainya.

Bila kita melihat jenis nya berdasarkan ada atau tidak adanya granula, dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Namun perbedaannya hanya sebatas ada tidak nya granula saja. Maka kita akan melihat lebih dalam ke setiap sub-jenis nya masing - masing.

1) Granulosit

  • Neutrofil, merupakan jenis leukosit bergranuler yang jumlah nya 60% dari jumlah leukosit. Fungsi nya didalam tubuh kita adalah sebagai fagositosik yang sangat aktif atau kuat. Nah, seperti pada pembahasan sebelumnya bila dilihat dari fungsi nya sendiri dapat dikatakan bahwa neutrofil dapat , melakukan diapedesis, karena adanya keperluan untuk keluar dari pembuluh darah dan menuju sumber dimana terjadi perlawanan antar kuman penyakit (bakteri atau virus atau benda asing) dan leukosit serta sel imnunitas lain nya . Seperti yang sudah dituliskan pada teori diatas sebuah sel leukosit mampu menuju ke sumber antigen karena karakteristiknya yaitu kemotaksis.
  • Eosinofil, merupakan jenis leukosit bergranuler yang jumlah nya sekitar 1 - 3 % dari jumlah leukosit. Fungsi nya didalam tubuh kita adalah sebagai fagositosik lemah, serta berperan dalam detoksifikasi histamin yang dihasilkan oleh sel tiang atau mast cell sehingga menghentikan vasodilasasi atau mengurangi permeabilitas dinding endotelium yang disebabkan oleh histamin (mengurangi masuknya aliran darah kedalam jaringan). Maka seperti neutrofil dapat dikatakan bahwa, eosinofil juga dapat melakukan diapedesis. Namun bedanya neutrofil hanya beraktivitas secara fagosit, kalau eosinofil selain memfagosit juga melakukan detoksifikasi histamin.
  • Basofil, merupakan jenis leukosit bergranuler yang jumlahnya sekitar 1 % dari jumlah leukosit. Fungsi nya didalam tubuh kita adalah sebagai penghasil histamine seperti sel tiang dan juga menghasilkan anti koagulan yaitu Heparin(yaitu zat yang berfungsi mencegah pemnggumpalan darah intravascular atau pembekuan darah ke arah dalam). Maka dapat dikatakan pula bahwa, basofil juga dapat melakukan diapedesis, karena adanya keperluan untuk ikut serta menghasilkan histamin guna meninggkatkan aliran darah yang masuk kedalam jaringan, serta herparin agar seluruh darah tidak ikut membeku.

2) Agranulosit

  • Limfosit, merupakan jenis leukosit agranuler yang jumlahnya 30 % dari jumlah leukosit . Fungsi umumnya adalah berperan dalam reaksi imunologis, fungsi lainnya  dibedakan berdasarkan jenis nya. Limfosit B, berperan sebagai penghasil antibodi untuk melawan antigen dan Limfosit T, berperan dalam menonaktifkan antigen. Maka bila dilihat dari fungsinya dapat dikatakan bahwa limfosit dapat melakukan diapedesis, untuk menuju ke jaringan dan melakukan fungsinya tersebut.
  • Monosit, merupakan jenis leukosit agranuler yang jumlah nya 3 - 8 % dari jumlah leukosit. Fungsi nya adalah sebagai fagositosik yang kuat atau aktif. Maka juga dapat dikatakan bahwa Monosit pun juga dapat melakukan diapedesis.

Maka, kesimpulan dari pembahasan diatas adalah bahwa semua jenis leukosit baik jenis granulosit maupun agranulosit, dapat melakukan diapedesis atau ekstravasasi sejauh adanya alasan mengapa ia perlu keluar dari pembuluh darah tersebut. Dalam hal ini melihat pada fungsi tiap - tiap jenis leukosit. Dimana pada inti nya mereka semua berperan dalam pertahan tubuh dalam hal melawan bakteri, virus, benda asing ataupun sebagai respon inflamasi. Mereka perlu keluar atau migrasi dari pembuluh darah menuju ke berbagai macam jaringan untuk mempertahankan tubuh dari gangguan tersebut. 

Yang dimana prosesnya, setelah terjadi luka pada jaringan tertentu dan bakteri atau antigen lainya masuk kedalam jaringan dan mulai menginfeksi sekitar, lalu karena keluar nya zat - zat tertentu dari berbagai sel yang lain akan menyebabkan sel leukosit pada pembuluh darah terdekat untuk semakin lama berhenti serta vasodilasasi agar sel - sel leukosit dapat lewat secara diapedesis atau ekstravasasi.  kemudian sel - sel leukosit akan menuju sumber antigen karena karakteristiknya (kemotaksis). Dengan urutan sel leukosit sebagai berikut : Neutrofil -Monosit - Basofil -  Limfosit T memory - Limfosit B - Limfosit T killer - Limfosit T suppressor - Eosinofil .

Cukup sekian dari pembahasan saya,saya minta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata maupun data.  terimakasih telah membaca.

sumber sumber :
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-jenis-ciri-sel-darah-putih.html
http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/leukosit-atau-sel-darah-putih.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofil
https://en.wikipedia.org/wiki/White_blood_cell
https://en.wikipedia.org/wiki/Agranulocyte
https://en.wikipedia.org/wiki/Granulocyte
https://health.howstuffworks.com/human-body/systems/circulatory/blood2.htm
http://www.wisegeekhealth.com/what-is-diapedesis.htm
https://www.youtube.com/watch?v=vZ9ykvRhWK0
https://www.youtube.com/watch?v=fcAAnj4czzo&t=2s (Microbiology: An Evolving Science Third Edition, Norton Publishing)
https://en.wikipedia.org/wiki/Leukocyte_extravasation
https://en.wikipedia.org/wiki/Cell_adhesion_molecule

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun