Mohon tunggu...
LUCKY NUGROHO
LUCKY NUGROHO Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Mercu Buana

Filateli dan Berenang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Car-Free Day: Simbol atau Solusi Polusi Jakarta?

1 Oktober 2024   17:30 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Oleh karenanya, untuk mengatasi persepsi ini, upaya pemerintah tidak cukup hanya dengan meningkatkan kualitas dan aksesibilitas transportasi umum. Diperlukan juga kampanye aktif yang menyoroti manfaat menggunakan transportasi umum. Selain itu kualitas layanan transportasi publik di Indonesia sering dianggap kurang memadai, sehingga banyak pengguna lebih memilih kendaraan pribadi. Tidak memadainya kualitas layanan transportasi publik dikarenakan beberapa faktor seperti keandalan layanan, kenyamanan, keamanan, dan keterjangkauan menjadi aspek penting yang mempengaruhi kepuasan pengguna dan penerimaan sistem transportasi umum.

Langkah Ke Depan: Integrasi Kebijakan dan Keterlibatan Publik

Mengatasi krisis polusi Jakarta membutuhkan pendekatan holistik yang mengintegrasikan kebijakan, pengembangan infrastruktur, dan keterlibatan publik. Pemerintah harus terus berinvestasi dalam perluasan dan modernisasi transportasi publik sambil menerapkan regulasi yang lebih ketat terhadap emisi kendaraan dan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, inisiatif seperti Car-Free Day harus diperluas dan diintegrasikan ke dalam strategi yang lebih luas yang mencakup perbaikan infrastruktur pejalan kaki dan jalur sepeda. Mendorong moda transportasi aktif tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat. 

Oleh karenanya, meskipun krisis polusi di Jakarta adalah masalah yang kompleks, solusi untuk mengatasinya dapat dicapai. Dengan meningkatkan transportasi publik, mendorong pergeseran dari kendaraan pribadi, dan membangun budaya tanggung jawab lingkungan, Jakarta dapat bergerak menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat. Perjalanan menuju perbaikan ini memang penuh tantangan, tetapi dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat mengatasi polusi udara di ibu Jakarta.

Potensi Penurunan Polusi di Jakarta dengan Perpindahan Ibu Kota ke IKN

Perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat polusi di Jakarta. Sebagai pusat ekonomi dan pemerintahan, Jakarta telah lama menghadapi masalah polusi udara yang parah akibat urbanisasi yang cepat, aktivitas industri, dan tingginya jumlah kendaraan bermotor. Hal ini berkontribusi pada tingginya emisi gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida (CO), yang berdampak buruk pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Salah satu tujuan utama pemindahan ibu kota adalah untuk mengatasi masalah lingkungan yang semakin kompleks di Jakarta. 

Kota ini dianggap tidak lagi berkelanjutan karena masalah banjir yang kronis, kualitas udara yang buruk, serta infrastruktur yang tidak mampu mendukung populasi yang terus berkembang. IKN dirancang dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan, menggunakan teknologi hijau dan perencanaan kota yang berfokus pada kesehatan lingkungan. Diharapkan, desain ini dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, mendorong penggunaan transportasi umum, dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara keseluruhan. 

Pemindahan fungsi administratif ke IKN diharapkan mampu mengurangi konsentrasi lalu lintas dan aktivitas industri di Jakarta, yang menjadi penyebab utama krisis polusi udara di kota ini. Dengan berkurangnya aktivitas kendaraan dan industri, emisi CO di Jakarta dapat menurun secara signifikan. Selain itu, perpindahan ini juga diharapkan dapat mendorong pembangunan regional yang lebih seimbang, mengurangi tekanan ekonomi dan sosial yang selama ini berkontribusi terhadap degradasi lingkungan di Jakarta. 

Namun, perpindahan ibu kota saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah polusi udara. Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang komprehensif, seperti peningkatan sistem transportasi umum, regulasi emisi yang lebih ketat, dan perencanaan kota hijau di Jakarta maupun di IKN. Upaya ini akan memastikan manfaat lingkungan dari perpindahan ibu kota dapat terwujud secara optimal. Dengan demikian, Jakarta dapat bertransformasi menjadi kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. (lq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun