Mohon tunggu...
Lucky Gusriyana
Lucky Gusriyana Mohon Tunggu... Akuntan - human

You have to be your own sunshine. Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Ekonomi Syariah, Semester V. NIM 501180093

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Home Industry Budidaya Okra Memanfaatkan Perkarangan Rumah

11 September 2020   20:32 Diperbarui: 11 September 2020   20:36 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang, okra adalah nama yang asing namun, jenis tanaman ini mulai banyak dikenal dan disukai untuk diolah menjadi berbagai olahan masakan dan menjadi obat untuk tubuh. 

Okra atau yang dikenal juga dengan nama Bendi atau Abelmoschus esculentus adalah sejenis tanaman berbunga yang masuk dalam suku Malvaceae. Sekilas penampilan buah okra hampir mirip dengan cabai hijau besar, namun di sekeliling kulitnya terdapat bulu-bulu halus dan Okra muda berwarna hijau memiliki biji berukuran kecil yang menempel di dinding buah.

Okra tumbuh baik pada ketinggian 600-800 mdpl, dengan rata-rata curah hujan 1700-3000 mm/tahun. Okra membutuhkan sinar matahari secara penuh dengan suhu udara rata-rata 24-28 0C. pH ideal nya agar tanaman okra mampu tumbuh dengan optimal adalah 5,5-7,0 (netral). 

Tanah yang berpasir hingga tanah lempung mengandung banyak bahan organik akan sangat cocok jika ditanami okra. Untuk cara menanam okra cukup mudah dan minim perawatan menjadikan okra menjadi salah satu tanaman yang mulai dibudidayakan.

Dengan kandungan serat, vitamin, mineral, dan anti oksidan, tanaman ini juga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh seperti menjaga kesehatan jantung, mempelancar BAB, menurunkan kolestrol dan kadar gula  dan juga dapat membantu melangsingkan tubuh.

Jambi, september 2020, Firda Elrosalia F. (501180091) Mahasiswa UIN STS Jambi fakultas ekonomi dan bisnis islam,Prodi ekonomi syariah. Melaksanakan PPL secara Daring
Jambi, september 2020, Firda Elrosalia F. (501180091) Mahasiswa UIN STS Jambi fakultas ekonomi dan bisnis islam,Prodi ekonomi syariah. Melaksanakan PPL secara Daring
Seorang ibu rumah tangga yang berlokasi di simpang marene Kasang Pudak yang biasa disapa Ibu Efi (53) mencoba membudidayakan usaha tanaman sayur okra dengan memanfaatkan perkarangan rumahnya sendiri.

Siapa yang menyangka tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup Ibu Efi dan keluarganya. Ibu Efi dapat menanam bibit okra sebanyak 70 polybag dan saat waktu panen tiba, dalam 1 minggu Ibu Efi mampu menghasilan sebanyak 30-40 bungkus  yang siap di jual.

Untuk pengelolaan bibit buah okra menurut ibu efi tidaklah sulit cukup menyediakan kotak /tempat kecil yang berisikan tanah sekam lalu disiram sampai basah, taburkan/susun bibit benih okra diatas tanah sekam lalu tutupi bibit dengan tanah sekam yang kering dengan ketebalan setengah cm lalu basahi kembali tanah sekam dengan air.

Tutup dengan plastik atau kotak dengan rapat yang kedap udara dan di letakan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung selama 3 hari. 

Setelah 3 hari biasanya bibit okra tumbuh seperti kecambah/tunas kecil, buka tutup plastik/ kotak letakkan bibit okra ditempat yang teduh dan terkena udara selama 1 minggu dan bibit okra tumbuh dengan panjang  + 7 cm lalu pindahkan ke polybag dengan ukuran 50x50 yang telah berisikan tanah sekam hitam dan susun dengan rapi. Siram bibit yang telah tumbuh dalam sehari dua kali.

Penyiraman dilakukan di pagi hari dan di sore/malam hari. Ibu Efi juga menyarankan untuk tidak menyiram  di siang hari karena penyerapan terhadap airnya berkurang. 

Bibit okra akan tumbuh dalam waktu 3 bulan dan siap di panen. Kegagalan buah okra dilihat pada tahap ke-2 pengelolaan atau porses awal bibit diletakkan di sekam hitam dan di diamkan selama 3 hari apabila kecambah atau tunas tidak tumbuh berarti bibit itu hampa/gagal.

Dalam proses panen, okra tidak di petik tapi di gunting di batangnya secara langsung ,Ibu efi menyarankan "sebaiknya memanen buah di waktu atau cuaca mendung dan tidak tekena sinar matahari langsung seperti yang ibu lakukan di perkarangan rumahnya. 

Dalam sistem packing Ibu Efi mengatakan tidak memilih mana buah yang baik atau tidak dikarenakan buah okra yang tumbuh memang tidak ada yang mengalami kegagalan dan semuanya layak untuk dipasarkan. 

Setelah proses pengambilan buah di timbang dengan masing-masing seberat 1,5 ons lalu dimasukan ke plastik dan ditutup rapat dan siap dipasarkan. Ibu Efi juga memberitau buah yang telah dipanen tidak di cuci karena apabila dicuci buah akan cepat membusuk".

Alasan Ibu Efi membudidayakan tanaman ini karena selain memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, bibit buah okra mudah didapat dan selain itu tidak banyak petani sayur yang menanam jenis sayuran ini khususnya di daerah Kota Jambi. Harga jual yang tinggi dan peminat yang cukup banyak juga menjadi alasan tersendiri bagi Ibu Efi.

Meskipun Ibu Efi tergolong baru dalam membudidayakan tanaman ini, namun Ibu Efi berhasil memasarkan tanaman ini ke supermarket modern yang ada di Kota Jambi. Ibu Efi juga menjual hasil panennya dengan pemesanan secara online. Sayangnya untuk jumlah omset yang di dapat perbulan dari hasil buah okra Ibu Efi  tidak bisa memberitahu karna merasa masih baru memulai usaha ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun