Mohon tunggu...
Lucky Dwi Septiawan
Lucky Dwi Septiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - currently pursuing a bachelor's degree

Nanotechnology Engineering, Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembinaan Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (Paaredi) di Desa Nglanduk

9 Agustus 2023   18:10 Diperbarui: 9 Agustus 2023   18:23 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3. Risiko penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi memberikan beberapa risiko pada penggunanya apabila tidak digunakan dengan baik. Risiko tersebut antara lain konten yang tidak sesuai dengan usia anak yang mengakses internet tersebut. Selain itu, anak yang dari kecil sudah mengenal teknologi akan sulit untuk lepas dari hal tersebut di era digital, sehingga menyebabkan kecanduan teknologi bagi remaja. 

Cyberbullying atau pembullyan yang terjadi melalui media sosial juga sekarang marak terjadi berupa penghinaan daring dan penggangguan. Hal ini berdampak pada lingkungan online yang tidak aman dan terganggunya kesejahteraan mental individu. Selanjutnya, anak yang sudah kecanduan teknologi akan mengalami penurunan keterampilan sosial dan kualitas tidur yang buruk karena waktu yang terlalu banyak digunakan dalam penggunaan teknologi. Selain itu, teknologi saat ini mengancam keamanan dan privasi individu dengan mengambil data di media sosialnya (Adawiah, 2023; Irsyadillah et al., 2022).

4. Etika digital

Etika digital memberikan penjelasan mengenai prinsip dan norma-norma yang mengatur interaksi manusia dan perilaku yang tepat di lingkungan digital (Turnip & Siahaan, 2021). Dengan adanya etika digital, Mereka harus memahami pentingnya menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan berita palsu atau merugikan orang lain secara online, serta memahami konsekuensi dari tindakan mereka di dunia digital.

Etika digital tersebut meliputi keamanan digital, budaya online yang menghormati budaya dan nilai-nilai orang lain dalam interaksi, perlindungan privasi yang melibatkan penghormatan terhadap privasi individu dalam pengaturan online, kebijakan platform yang harus diikuti penggunanya, batasan waktu dan keseimbangan dalam mengelola waktu untuk menggunakan media digital, tanggung jawab dalam penggunaan yang mencakup, kesopanan, tidak menyebar informasi palsu, tidak melakukan cyberbullying, dan lain sebagainya, memberikan atribusi kepada pencipta asli dan memastikan kredibilitas, dan netiquette (etika berinternet yang mencakup kesopanan, menggunakan emoticon dengan tepat, penggunaan huruf besar dengan tepat, dan lain-lain.

5. Pola asuh orang tua yang sesuai agar anak terhindar dari risiko penggunaan gadget

Sosialisasi pola asuh anak di era digital melibatkan pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip yang relevan dengan penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari anak-anak. Orang tua perlu untuk menyadari pengaruh teknologi digital. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari dampak teknologi digital pada perkembangan anak. Teknologi dapat memberikan manfaat besar, tetapi juga dapat memiliki efek negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Selain itu, orang tua dapat juga membatasi waktu layar dengan cara mengatur waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menggunakan perangkat digital. 

Pembatasan waktu layar yang sehat membantu menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan offline serta mempromosikan kegiatan fisik, sosial, dan kreatif. Kemudian, orang tua juga dapat melakukan pengawasan aktif dengan cara memantau dan terlibat dalam kegiatan online anak-anak, mengawasi konten yang diakses, memastikan keselamatan online, dan membimbing anak-anak dalam menghadapi tantangan digital. Selain itu, orang tua dapat mengajarkan etika digital. membangun keterampilan digital dengan cara mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan digital yang positif dan kreatif yang mencakup kemampuan mencari informasi secara efektif, mengelola identitas online mereka, berkomunikasi dengan baik, dan memecahkan masalah secara digital.

Orang tua juga dapat menggunakan teknologi sebagai alat pendidikan sebagai alat pembelajaran yang efektif dan bermanfaat. Hal ini melibatkan penggunaan aplikasi pendidikan, konten edukatif online, dan sumber daya digital lainnya yang mendukung perkembangan kognitif anak-anak. Selain itu, orang tua dapat menjadi contoh yang baik, melakukan komunikasi terbuka dan pendekatan positif dengan anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara terbuka, mendorong anak-anak untuk berbagi pengalaman, pertanyaan, atau kekhawatiran mereka terkait teknologi, sehingga orang tua dapat memberikan panduan dan mendukung mereka. 

Remaja harus merasa nyaman untuk berbagi pengalaman mereka, mencari nasihat, dan melaporkan situasi yang tidak aman atau tidak nyaman yang mereka hadapi di dunia digital. Selain itu, orang tua dapat mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan online, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat, kebijaksanaan dalam berbagi informasi pribadi, menghindari interaksi dengan orang asing, dan melaporkan perilaku yang mencurigakan atau tidak pantas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun