Sembari menunjukkan ampas santan kelapa yang diletakkan di ruang terpisah, Branti  menjelaskan bahwa Kethak Blondo tidak dibuat setiap hari, melainkan apabila mendapat pesanan dari pelanggan. Selain itu, batok-batok kelapa yang tidak terpakai juga turut dijual Branti sebagai sumber pendapatan tambahan.Â
"Sebenarnya di sini jualnya macam-macam mas, karena kelapa kan semua bagiannya bisa dipakai. Selain minyak biasanya yang banyak dibeli itu batok kelapa, atau Kethak Blondo tadi", jelas Branti.Â
Proses pemerasan dalam pengolahan minyak kelapa | dok. pribadi
Harga jual yang dibanderol untuk minyak kelapa ini terbilang terjangkau. Pasalnya, hanya dengan Rp. 22.000,00 kamu sudah bisa mendapatkan satu liter minyak kelapa hasil olahan ibu Branti dan para karyawannya. Murah,
kan?
"Kalau segitu sebenarnya sudah murah mas. Karena nanti rasanya sesuai kok sama bahan dan pengolahannya. Kita tidak hanya jual di sini kok, di pasar sekitar sini juga jualan", tuturnya.Â
pengolahan kelapa sebelum dimasak berjam-jam | dok.pribadi
Nah, liputan tentang proses pengolahan minyak kelapa tersebut menarik. ‘kan? Usaha ibu Branti ini buka setiap hari. Jadi buat kalian yang tertarik untuk membeli bisa langsung banget ke sana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya