Mohon tunggu...
Angelo Lucky Budiman
Angelo Lucky Budiman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA

Mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelisik Proses Pengolahan Minyak Kelapa Khas Ibu Branti

12 November 2019   10:02 Diperbarui: 25 November 2019   22:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Branti, salah satu pengusaha Minyak Kelapa di Yogyakarta | dok. pribadi

Sembari menunjukkan ampas santan kelapa yang diletakkan di ruang terpisah, Branti  menjelaskan bahwa Kethak Blondo tidak dibuat setiap hari, melainkan apabila mendapat pesanan dari pelanggan. Selain itu, batok-batok kelapa yang tidak terpakai juga turut dijual Branti sebagai sumber pendapatan tambahan. 

"Sebenarnya di sini jualnya macam-macam mas, karena kelapa kan semua bagiannya bisa dipakai. Selain minyak biasanya yang banyak dibeli itu batok kelapa, atau Kethak Blondo tadi", jelas Branti. 

Proses pemerasan dalam pengolahan minyak kelapa | dok. pribadi
Proses pemerasan dalam pengolahan minyak kelapa | dok. pribadi
Harga jual yang dibanderol untuk minyak kelapa ini terbilang terjangkau. Pasalnya, hanya dengan Rp. 22.000,00 kamu sudah bisa mendapatkan satu liter minyak kelapa hasil olahan ibu Branti dan para karyawannya. Murah, kan?

"Kalau segitu sebenarnya sudah murah mas. Karena nanti rasanya sesuai kok sama bahan dan pengolahannya. Kita tidak hanya jual di sini kok, di pasar sekitar sini juga jualan", tuturnya. 

pengolahan kelapa sebelum dimasak berjam-jam | dok.pribadi
pengolahan kelapa sebelum dimasak berjam-jam | dok.pribadi
Nah, liputan tentang proses pengolahan minyak kelapa tersebut menarik. ‘kan? Usaha ibu Branti ini buka setiap hari. Jadi buat kalian yang tertarik untuk membeli bisa langsung banget ke sana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun