Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

ex. Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung. Penulis artikel olahraga dan hiburan. Hanya ingin menyajikan konten yang membuat pembaca klimaks menikmati alur tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Manis Pasutri Mantan PMI Asal Blitar: Sukses Budidaya Melon Hidroponik, Terinspirasi Pertanian Korea Selatan

6 Januari 2024   08:52 Diperbarui: 6 Januari 2024   09:00 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsistensi selama 7 tahun terakhir bukti kerjasama solid Yohanes dan Mariana. Pasutri yang sudah dikaruniai dua anak ini bagi tugas mengelola greenhouse dan seisinya. Persoalan teknis, seperti instalasi air, pengecekan kadar pH jadi tugas Yohanes. Sementara Maria, fokus pada perkawinan silang tanaman sebelum berbuah. Ini harus dilakukan secara telaten agar hasil optimal.

Seorang pembeli mengamati melon varietas sweetnet yang hendak dibelinya - dok. Mochammad Luki Azhari/Jawa Pos Radar Tulungagung.
Seorang pembeli mengamati melon varietas sweetnet yang hendak dibelinya - dok. Mochammad Luki Azhari/Jawa Pos Radar Tulungagung.

"Setidaknya, butuh waktu 60 hari untuk panen. Itu dari pembibitan hingga berbuah," jelas Mariana (40).

Sekali panen melon honey dew menghasilkan 750 kilogram (kg). Varietas melon khas Thailand ini paling laris di pasaran. Peminatnya bukan hanya warga sekitar, melainkan hingga luar kota, dan beberapa diantaranya dari kalangan dokter atau tenaga medis. Melon honey dew dibanderol Rp 25 per kg.

"Kami berharap ke depannya agar lebih maju. Salah satu yang kami ingini yakni membuat wisata petik melon untuk edukasi pula," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun