Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu masih membekas. Ratusan korban dari berbagai daerah meninggal dunia akibat kericuhan pascalaga Arema FC kontra Persebaya.
Situasi ini tak pelak membuat dunia sepak bola Indonesia berkabung. Utamanya Malang dan Surabaya.
Kesebelasan dari dua daerah di Jawa Timur itu memang menjadi rivalitas lawas. Sehingga saat pertandingan antarderbi ini tak jarang muncul gesekan para suporter.
Tak ada yang menyangka bahwa tabir pilu Tragedi Kanjuruhan pada awal bulan Oktober, justru membawa hikmah.
Perseteruan Aremania dan Bonek yang mengendap sejak lama, agaknya mulai sirna.
Usai peristiwa mencekam itu, Ratusan suporter fanatik Persebaya, Bonek berulang kali menggelar aksi doa bersama. Berharap ada titik terang, para korban pun khusnul hotimah.
Beberapa kali mereka tak segan berdoa bersama, duduk berdampingan dengan Aremania seraya menaburkan bunga di pelataran Stadion Kanjuruhan.
Indikasi isu berakhirnya konflik menahun itu dibenarkan oleh Tokoh Aremania, Anto Baret. Dia mengaku, sudah menghubungi pentolan Bonek, Andie Peci untuk membahas perdamaian.
"Saya sudah bicara banyak sama Andie Peci sebagai koordinator dan ketua suporter Bonek. Dia bilang bahwa dalam pernyataan kemarin itu, adik-adik sudah adem," kata Anto Baret, dikutip dari Antara.
Aksi perdamaian itu, lanjut dia, merupakan proses panjang yang harus dilalui. Sehingga, akan lebih indah apabila disaksikan oleh kelompok pendukung sepak bola tanah air.