Mohon tunggu...
Lucky Ekasari
Lucky Ekasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobby saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Pengkondisian Klasik (Ivan Pavlov)

21 September 2023   20:28 Diperbarui: 21 September 2023   20:41 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu pengkondisian klasik?

Pengkondisikan klasik merupakan salah satu teori yang dicetuskan oleh ivan petrovich pavlov. Ivan pavlov merupakan seorang fisiolog dan ilmuan di rusia. Karya yang membuat pavlov memiliki reputasi adalah sebagai studi dalam pencernaa. Awalnya ia mencari proses pencernaan pada anjing dan berfokus pada hubungan timbal balik air ludah dan kerja perut. Hingga akhirnya pavlov menerbitkan hasil eksperimennya yaitu "refleks terkondisi" pada tahun 1903.

Pengondisian klasik merupakan suatu proses belajar stimulus netral yang dapat memunculkan respon baru setelah dipasangkan stimulus biasanya. Jadi, salah satu pencetus teori ini adalah seorang ilmuan yang bernama Ivan Pavlov. Teori pengkondisian klasik ditemukan secara tidak sengaja dengan mengamati seekor anjing yang sedang mengeluarkan air liur saat ditawari daging. Dari eksperimen tersebut Ivan Pavlov menarik 3 kesimpulan : 

1. Respon anjing terhadap cahaya saat pavlov menyalakan lampu anjing tidak mengeluarkan air liur.

2. Respon anjing saat pavllov menyalakan lampu dan menyajikan daging anjing mengeliuarkan air liur. 

3. Respon anjing saat pavlov menyalakan lampu tanpa memberikan daging dan anjing mengeluarkan air liur.

Berawal dari eksperimen tersebut, pavlov akhirnya mengembangkan prinsip prinsip pengkondisian klasik , adapun 3 macam pembagiannya sebagai berikut: 

1.Unconditioned stimulus and unconditioned responds merupakan suatu respon yang tidak terkondisikan menimbulkan respon lain dan sebelumnya tidak ada ajaran. Sedangkan unconditional respon merupakan respon yang tidak terkondisikan yang ditimbulkan oleh stimulus tak terkondisi tertentu tanpa adanya pembelajaran sebelumnya.

2. Conditioned stimulus and conditioned respond

Conditioned stimulus merupakan stimulus yang dapat menimbulkan respon tertentu melalui pengkondisian klasik. Sedangkan conditioned response merupakan respon yang dapat ditimbulkan oleh stimulus yang terkondisi melalui kondisioning klasik. 

3. Stimulus Netral Merupakan stimulus yang tidak menimbulkan respon-respon tertentu

Adapun dalam pengkondisian klasik terdapat fenomena umum. Dibagi menjadi 2 yaitu :

1.Generalisasi

Jika seseorang mempelajari suatu respon terkondisi maka kemungkinan akan terjadi stimulus baru dan mengahasilkan respon yang sama dengan fenomena yang pernah terjadi sebelumnya.

2. Ekstinksi

Dalam respon terkondisi pavlov mengatakan bahwa respon terkondisi tidak bertahan selamanya.

Prinsip -prinsip pengkodisian dapat menjelaskan rangkaian kehidupan manusia yang akan

kaya perilaku dan emosi dapat dijelaskan menggunakan prinsip prinsip pengondisian:

1.Belajar menyukai, pengkodisian klasik sangat memainkan peran besar dalam hal repons emosional terhadap berbagai benda, orang, symbol, kejadian, dan juga tempat. Artinya, Pengkodisian klasik ini dapat menjelaskan mengapa perasaan sentimental kita ketika kita melihat sebuah mascot sekolah atau bendera kenegaraan. Dengan perasaanw positif objek objek ini lah yang telah lama diasosiasikan. Oleh sebab itu, Pengkodsisian klasik ini.sering kali digunakan dalam teknik periklanan untuk merespon emosional konsumen.

2.Belajar Untuk Takut, pengkondisian klasik tidak hanya menimbulkan respon yang positif saja namun terdapat respon negative seperti rasa takut. Misalnya seseorang lebih mudah merasa takut akan ketinggian, serangga, dan kegelapan dibandingkan dengan bunga, kupu-kupu dan keramaian. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat membahayakan diri sehingga dalam proses perkembangan yang terjadi, manusia akan membentuk kecenderunganbelajar dengan cepat dengan sekitar untuk mengkhawatirkan/berhati-hati untuk keberadaan hal-hal yang membahayakan tersebut. 

3.Menjelaskan Rasa, menjelaskan mengenai bagaimana kita belajar suka dan tidak suka terhadap bau -- bauan atau makanan. Contoh : Ketika seseorang tidak menyukai durian karena bau nya yang sangat menyengat. Setelah memakan durian tersebut orang tersebut merasa pusing dan mual, bahkan ketika tidak ada hubungan anatara makanan tersebut dengan penyakit yang

dialami. Makanan yang semulanya netral, menjadi stimulus yang terkondisi untuk rasa mual maupun gejala lain yang disebabkan akibat penyakit tersebut. 

4.Reaksi terhadap Penanganan Medis, Perawatan medis dapat menghasilkan penderitaan yang tidak diharapkan ataupun rasa bebas dari bebagai gejala dengan alasan yang sama sekali tidak terikat dengan perawatan itu sendiri. Banyak pasien menyadari bahwa reaksi tidak menyenangkan terhadap perawatan dapat menggenaralisasikan stimuli lainya yang sangat bervariasi. Perawatan dengan obat-obatan inilah yang disebut dengan stimulus tidak terkondisi yang menyebabkan rasa muntah (Wade, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun