Mohon tunggu...
Lucky Ekasari
Lucky Ekasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobby saya membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Teori Pengkondisian Klasik (Ivan Pavlov)

21 September 2023   20:28 Diperbarui: 21 September 2023   20:41 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adapun dalam pengkondisian klasik terdapat fenomena umum. Dibagi menjadi 2 yaitu :

1.Generalisasi

Jika seseorang mempelajari suatu respon terkondisi maka kemungkinan akan terjadi stimulus baru dan mengahasilkan respon yang sama dengan fenomena yang pernah terjadi sebelumnya.

2. Ekstinksi

Dalam respon terkondisi pavlov mengatakan bahwa respon terkondisi tidak bertahan selamanya.

Prinsip -prinsip pengkodisian dapat menjelaskan rangkaian kehidupan manusia yang akan

kaya perilaku dan emosi dapat dijelaskan menggunakan prinsip prinsip pengondisian:

1.Belajar menyukai, pengkodisian klasik sangat memainkan peran besar dalam hal repons emosional terhadap berbagai benda, orang, symbol, kejadian, dan juga tempat. Artinya, Pengkodisian klasik ini dapat menjelaskan mengapa perasaan sentimental kita ketika kita melihat sebuah mascot sekolah atau bendera kenegaraan. Dengan perasaanw positif objek objek ini lah yang telah lama diasosiasikan. Oleh sebab itu, Pengkodsisian klasik ini.sering kali digunakan dalam teknik periklanan untuk merespon emosional konsumen.

2.Belajar Untuk Takut, pengkondisian klasik tidak hanya menimbulkan respon yang positif saja namun terdapat respon negative seperti rasa takut. Misalnya seseorang lebih mudah merasa takut akan ketinggian, serangga, dan kegelapan dibandingkan dengan bunga, kupu-kupu dan keramaian. Oleh sebab itu, hal tersebut dapat membahayakan diri sehingga dalam proses perkembangan yang terjadi, manusia akan membentuk kecenderunganbelajar dengan cepat dengan sekitar untuk mengkhawatirkan/berhati-hati untuk keberadaan hal-hal yang membahayakan tersebut. 

3.Menjelaskan Rasa, menjelaskan mengenai bagaimana kita belajar suka dan tidak suka terhadap bau -- bauan atau makanan. Contoh : Ketika seseorang tidak menyukai durian karena bau nya yang sangat menyengat. Setelah memakan durian tersebut orang tersebut merasa pusing dan mual, bahkan ketika tidak ada hubungan anatara makanan tersebut dengan penyakit yang

dialami. Makanan yang semulanya netral, menjadi stimulus yang terkondisi untuk rasa mual maupun gejala lain yang disebabkan akibat penyakit tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun