Mohon tunggu...
Lucia Vanessa Dewi Lantamsari
Lucia Vanessa Dewi Lantamsari Mohon Tunggu... Jurnalis - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Jurnalisme Masa Depan

7 Maret 2023   11:02 Diperbarui: 7 Maret 2023   11:07 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya teknologi ke arah digital memberikan banyak kemudahan di dalam kehidupan manusia. 

Perkembangan dan kemudahan yang terjadi juga dapat membawa dampak buruk. 

Di dalam konteks penyebaran informasi digitalisasi berdampak pada dunia jurnalisme.

Jurnalisme masa depan dimulai dengan adanya kemunculan internet. 

Jurnalisme online merupakan bentuk pertama yang menandai era baru dari jurnalisme. 

Jurnalisme online muncul bersamaan dengan internet. 

Jurnalisme masa depan tidak hanya menyusun suatu teks berita dan juga menampilkan sebuah foto-foto tetapi dilengkapi dengan audio dan gambar. 

Dengan adanya jurnalistik online sehingga mampu memuat berita tersebut melalui jejaring sosial atau blog.

Pada Jurnalisme Masa Depan, nantinya akan terdapat dua jenis pelaporan berita, yaitu Curative Journalism dan Hyper Localisation Journalism.

a. Curative Journalism

Pengumpulan suatu berita dari berbagai sumber, yang kemudian diolah, dan dikumpulkan ke berbagai media atau ke perusahaan berita. Contoh : Beritaga.

b. Hyperlocalization Journalism

Praktik sebuah jurnalisme yang berbasis lokal  atau  komunitas. Berita yang akan dipublikasikan terkhusus di konsumsi untuk komunitasnya. 

Informasi-informasi yang dimuat merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di daerahnya. 

Alat yang dapat mendukung cara ini adalah media sosial, blog, WikiCity Guide, dll.  Contoh : Koran lokal seperti Radar Jogja, Tribun Jogja.

Perubahan yang terjadi pada prinsip jurnalistik menjadi salah satu untuk melakukan adaptasi media.

 Adaptasi ini awalnya bersifat akurat, netral, independen, jujur berubah menjadi ringkas, mampu beradaptasi, interaktif.

Adaptasi dapat berjalan dengan baik sehingga dapat membentuk jurnalisme multimedia yang tepat.

Menurut  Mindy McAdams dalam (Re)defining multimedia Journalism menjelaskan 8 hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jurnalisme multimedia baru :

-Melengkapi, bukan mengulangi

Dalam multimedia storytelling berbagai jenis media yang digunakan saling terhubung. 

Masing-media mampu dimanfaatkan kekuatannya semaksimal mungkin. Komponen-komponen cerita dibuat untuk melengkapi satu sama yang lainnya.

-Menyederhanakan
Di dalam merencanakan sebuah berita seorang jurnalis harus memutuskan kebutuhan yang akan dimasukkan dan yang akan di hilangkan pada berita.

Berita yang panjang akan terkesan susah dipahami dan rumit sehingga tidak diperlukan ribuan kata-kata di dalam menulis berita yang menjadi konten jurnalisme sehingga mampu memberikan berita yang akurat, informatif, singkat dan jelas.

-Menarik perhatian para audiens secara visual

Adanya penggunaan media visual dapat membantu para pembaca media agar dapat memahami konten jurnalisme yang dibuat dengan menggunakan desain grafis, video sehingga mampu memberikan minat lebih bagi para pembaca.

-Interaktivitas rendah, tidak apa-apa.

Jurnalisme multimedia menawarkan pengalaman interaktif terhadap para audiens yang membaca tetapi juga menawarkan pengalaman yang pasif terhadap pembaca. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyematkan hyperlink. 

Hyperlink dapat digunakan untuk membantu pembaca mencari lebih banyak informasi terkait kata, frase, atau kalimat yang dijelaskan oleh para jurnalis di konten multimedia mereka.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun