Gas air mata menjadi salah satu faktor dalam kejadian ini bahkan beberapa kejadian sebelumnya, karena orang-orang akan saling berdesakan saat mereka berusaha menyelamatkan diri.
FIFA, badan pengatur sepak bola dunia, mengatakan dalam peraturannya untuk keamanan stadion bahwa tidak ada "gas pengendali massa" yang boleh dibawa atau digunakan oleh aparat atau petugas polisi yang bertanggung jawab atas keamanan dalam pertandingan. (FIFA, n.d.)
Usman Hamid, direktur eksekutif Amnesty International for Indonesia, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa gas air mata "hanya boleh digunakan untuk membubarkan massa ketika kekerasan meluas telah terjadi dan ketika metode lain gagal." (Republik Merdeka, 2022)
Usman Hamid mengatakan seharusnya massa diberi peringatan dan kesempatan untuk bubar. "Gas air mata juga tidak boleh ditembakkan di ruang terbatas," tambahnya.
Sementara reaksi para suporter di Indonesia terlihat panik, perilaku mereka sangat masuk akal mengingat efek gas air mata, kata Mr. West. "Melarikan diri dari sesuatu yang merusak pernapasan, penglihatan, dan kesehatan Anda secara umum, itu adalah keputusan yang sepenuhnya rasional," tambahnya. (Wired.co.uk, 2020)
Sumber :
ABC.net. (2019, February 11). Indonesia's hooligan football culture has killed 74 fans. ABC. https://www.abc.net.au/news/2019-02-12/indonesia-football-culture-has-killed-74-fans/10794186
BOLA.NET. (2022, October 1). Alasan Kepolisian Gunakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan: Massa Sudah Anarkis! Bola.net. https://www.bola.net/indonesia/alasan-kepolisian-gunakan-gas-air-mata-di-tragedi-kanjuruhan-massa-sudah-anarkis-7e4341.html
FIFA. (n.d.). FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Official documents. Retrieved October 10, 2022, from https://digitalhub.fifa.com/m/682f5864d03a756b/original/xycg4m3h1r1zudk7rnkb-pdf.pdf
KOMPAS.com. (2022, October 6). Mahfud Beberkan Temuan Awal dari Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan 131 Orang. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/16121601/mahfud-beberkan-temuan-awal-dari-tragedi-kanjuruhan-yang-tewaskan-131-orang
The New York Times. (1969, December 31). 300 DEAD IN LIMA AS RIOTING ERUPTS AT SOCCER MATCH; Crowd at Stadium Infuriated by, a Referee's Decision--- Emergency Declared (Published 1964). The New York Times. https://www.nytimes.com/1964/05/25/archives/300-dead-in-lima-as-rioting-erupts-at-soccer-match-crowd-at-stadium.html